Suara.com - Seorang peselancar asal Italia, Giulia Manfrini (36) meninggal dunia saat berselancar di lepas pantai Sumatera Barat, Indonesia.
Giulia tewas setelah dadanya tertusuk ikan berparuh tajam (Todak) saat berselancar. Informasi itu disampaikan dalam pemberitaan CNN World, Selasa (22/10/2024).
Menurut rekan bisnisnya, James Colston, Giulia tewas saat ini melakukan aksi selancar di Kepulauan Mentawai yang merupakan sebuah rangkaian kunjungannya.
James mengaku, temannya itu sempat mendapatkan pertolongan dari pihak resto hingga dokter, namun tidak bisa diselamatkan.
Baca Juga: Pengakuan Anak Palestina Gendong Adik Terluka, Cari Bantuan Untuk Pengobatan Agar Bisa Tetap Hidup
“Sayangnya, meski dengan upaya berani dari rekannya, staf resor setempat, dan dokter, Giulia tidak dapat diselamatkan,” kata Colston pada Minggu dalam sebuah pernyataan di Instagram.
“Kami yakin dia meninggal karena melakukan apa yang dia sukai, di tempat yang dia cintai.”
Lahmudin Siregar, penjabat kepala badan penanggulangan bencana Kepulauan Mentawai, mengatakan dada Manfrini terkena ikan todak saat berselancar di lepas pantai bagian selatan Pulau Siberut sekitar pukul 09.30 waktu setempat, menurut kantor berita Antara.
Menurut laporan medis, dia mengalami luka tusuk di dada kiri atas dengan kedalaman sekitar lima sentimeter, kata badan tersebut.
Bersama-sama Colston dan Manfrini mendirikan perusahaan perjalanan AWAVE Travel, yang mengatur perjalanan ke destinasi selancar populer, termasuk Kepulauan Mentawai.
Baca Juga: Prabowo Dapat Dukungan Internasional, Prancis Bantu Program Makan Bergizi Gratis
Hidden Bay Resort Mentawais mengatakan dalam sebuah postingan Instagram bahwa “klien dan teman” mereka “dihantam di bagian dada oleh ikan jarum dan meninggal seketika.”
Baik ikan jarum maupun ikan todak memiliki paruh yang panjang dan tajam serta dapat melompat keluar dari air. Meskipun ciri fisiknya bisa berbahaya bagi manusia, kematian sangat jarang terjadi.
Dua orang saksi berada di dekatnya saat kecelakaan itu terjadi dan memberikan pertolongan pertama. Mereka melarikannya ke Puskesmas Pei Pei Pasakiat Taileleu, namun nyawanya tidak dapat diselamatkan, lapor Antara mengutip polisi Siberut.
Walikota Venaria Reale, sebuah kota dekat Turin di Italia utara, tempat tinggal keluarga Manfrini, menyampaikan belasungkawa kepada mereka yang mengenalnya.
“Berita kematiannya membuat kami terkejut dan merasa tidak berdaya menghadapi tragedi yang merenggut nyawanya begitu dini,” kata Fabio Giulivi dalam sebuah pernyataan.
“Untuk ibu Chiara, ayah Giorgio dan semua orang yang mencintainya, pelukan yang menyentuh dari saya dan seluruh Kota.”
Menurut situs web AWAVE Travel, Manfrini adalah mantan pemain seluncur salju profesional yang memiliki hasrat untuk berselancar yang “membawanya ke seluruh dunia untuk mengejar ombak”.
“Giulia tidak bisa bepergian tanpa orang-orang jatuh cinta dengan senyuman, tawa, dan Stoke yang tak ada habisnya,” tulis Colston, salah satu pendiri agensi tersebut.
“Kami mencintaimu Giulia. Saya sangat menyesal harus mengucapkan selamat tinggal.”