Suara.com - Presiden Prabowo Subianto telah menetapkan beberapa tokoh sebagai penasihat khusus presiden guna mendukung pelaksanaan Kabinet Merah Putih periode 2024-2029. Salah satunya adalah Purnomo Yusgiantoro.
Sosok Purnomo Yusgiantoro menarik untuk diketahui, sebab ia bukan pertama kali ini bergabung dalam pemerintahan. Penunjukan Purnomo Yusgiantoro sebagai penasihat khusus presiden ditandai dengan upacara pelantikan di Istana Negara pada Selasa, 22 Oktober 2024.
Terdapat tujuh penasihat khusus yang diangkat, mewakili berbagai bidang strategis seperti ekonomi, investasi, hingga pertahanan. Sementara Prof. Ir. Purnomo Yusgiantoro, M.Sc., M.A., Ph.D., diberi amanah sebagai penasihat khusus presiden untuk urusan energi.
Meski telah meraih berbagai prestasi gemilang dalam perjalanan hidupnya, Purnomo Yusgiantoro tetap dikenal sebagai pribadi yang rendah hati dan sederhana.
Baca Juga: Jawaban Mentan Andi Amran Dituding Masuk Kabinet Karena Haji Isam
Dengan sikap yang ramah dan optimisme yang tinggi, ia selalu menghadirkan senyum dalam setiap interaksinya. Kharisma dan kepribadian yang hangat inilah yang membuatnya menjadi salah satu putra terbaik bangsa.
Karakter ini tentu tidak didapatnya secara instan, peran orang tua pun berpengaruh. Makanya, menarik untuk mengetahui silsilah keluarga Purnomo Yusgiantoro, siapa orang tuanya dan bagaimana anak dan istrinya.
Silsilah Keluarga Purnomo Yusgiantoro
Orang tua Purnomo Yusgiantoro bernama Yusuf Sugianto (ayah) dan Maria Goreti Sugini (ibu). Ia lahir di Semarang 16 Juni 1951.
Menurut cucunya, dikutip dari tulisan profil eks Menhan dalam blog labskyhistoricalseeker, ayah Purnomo adalah seorang pensiunan tentara. Beliau telah berjuang sejak masa penjajahan Belanda.
Sementara itu, tak banyak diketahui perihal ibunda Purnomo. Namun sejak muda, Purnomo memang dikenal giat dan merupakan siswa yang cerdas di sekolah.
Baca Juga: Tak Mau Ada Kekosongan di Parlemen, Golkar Segera PAW Anggotanya yang Masuk Kabinet
Dari kecil, kedua orang tuanya selalu menanamkan nilai-nilai penting tentang pentingnya pendidikan.
Menurut Purnomo, pendidikan adalah kunci untuk mencapai kehidupan yang mandiri dan tidak bergantung pada orang lain. "Pendidikan adalah bekal terbaik untuk kesejahteraan dan kebahagiaan di masa depan," jelasnya dalam sebuah wawancara.
Salah satu pelajaran hidup lain yang selalu ia ingat dari orang tuanya adalah untuk tidak menyerah pada kesulitan. Segala bentuk tantangan, betapapun sulitnya, harus dihadapi dengan keteguhan hati dan keyakinan bahwa solusi pasti ada.
Nasihat tersebut menjadi bahan bakar semangat bagi Purnomo, terutama saat ia tumbuh di tengah keterbatasan ekonomi yang mendorongnya untuk bertekad melakukan perubahan dalam hidupnya. Berkat keteguhannya, akhirnya ia berhasil membuktikan bahwa perjuangan yang konsisten akan menghasilkan kesuksesan.
Hingga saat ini keberhasilan demi keberhasilan yang diraih Purnomo tak lepas dari dukungan penuh istrinya, Sri Murniati Dualismi Sachro, yang biasa dipanggil Lis Purnomo.
Purnomo kerap memuji istrinya sebagai sosok yang luar biasa, dengan kemampuan untuk menjaga keharmonisan rumah tangga, mendukung kariernya, serta membimbing anak-anak mereka hingga meraih pendidikan yang tinggi.
Ketiga anak Purnomo dan Lis juga telah mengikuti jejak sang ayah dengan menempuh pendidikan hingga ke jenjang doktoral. Putra sulung, Lucky A. Yusgiantoro, meraih gelar Ph.D. di bidang Ekonomi Mineral dari Colorado School of Mines.
Putra kedua, Inka B. Yusgiantoro, menyelesaikan gelar Ph.D. di bidang Ekonomi dan Keuangan di Cornell University dan melanjutkan sebagai Post-Doctoral Fellow di Harvard Kennedy School.
Sementara itu, putri bungsu, Filda C. Yusgiantoro, menyelesaikan gelar Ph.D. di bidang Ekonomi dari Monash University di Australia. Ketiganya kini memiliki karier yang cemerlang, dengan dua di antaranya adalah Lucky dan Inka, mereka telah kembali ke Indonesia untuk berkontribusi di pemerintahan, sedangkan Filda memimpin Purnomo Yusgiantoro Center.
Menariknya, anak-anak Purnomo Yusgiantoro telah diajarkan sejak kecil untuk menjadi pribadi yang mengutamakan pendidikan.
Bahkan ketika keluarga Purnomo Yusgiantoro tinggal di Amerika, lantaran harus melanjutkan pendidikan tinggi, kedua anaknya (Lucky dan Inka) mendapat penghargaan dari Presiden Amerika Serikat lantaran masuk 10 besar siswa terbaik lulusan SMA di seluruh AS.
Profil Purnomo Yusgiantoro
Purnomo Yusgiantoro yang kini telah berusia 73 tahun mendapat tugas baru dari pemerintah. Ia didaulat menjadi penasihat khusus presiden Prabowo Subianto dalam bidang energi. Sektor ini tentu sudah tidak asing bagi Purnomo.
Purnomo pernah menjabat sebagai Menteri ESDM pada era Gus Dur. Ia juga sempat menjadi Gubernur OPEC selama dua tahun sejak 1996.
Bahkan pada 2004, Purnomo merangkap jabatan dalam organisasi global OPEC. Dia menduduki kursi Sekretaris Jenderal dan Presiden OPEC dan ini menjadi catatan sejarah pertama kalinya.
Tak hanya itu, Purnomo juga sebelumnya pernah mengajar di Fakultas Teknologi Mineral Universitas Trisakti Jakarta. Dia juga merupakan Guru Besar Ekonomi Unika Atma Jaya dan ITB.
Tahun 2009 pada masa pemerintahan SBY, Purnomo ditunjuk menjadi Menteri Pertahanan. Atas dasar itulah, alumni SMA Kolese Loyola Semarang ini memiliki banyak pengalaman dan pengetahuan soal energi.
Meskipun begitu ketika menjadi menteri ESDM, Purnomo juga sempat dianggap melakukan kebijakan yang kontroversi. Ia beberapa kali menaikkan harga BBM dan tarif dasar listrik (TDL).
Alhasil, masyarakat marah dan melakukan demo berkali-kali lantaran harga BBM dan listrik tak kunjung turun. Namun Purnomo berhasil mengelola potensi konflik sehingga masyarakat tidak bergejolak terus menerus.
Dengan tetap menaikkan harga BBM, Purnomo dapat menganggarkan subsidi untuk masyarakat miskin sebagai kompensasi sosial. Subsidi ini diterapkan untuk pendidikan, beras murah, kesehatan hingga infrastruktur.
Riwayat Pendidikan Purnomo Yusgiantoro
Dalam hal pendidikan, Purnomo adalah lulusan terbaik Institut Teknologi Bandung (ITB). Ia kemudian melanjutkan studinya dengan biaya sendiri dan berhasil meraih dua gelar Master, yakni Master of Science (M.Sc.) dari Colorado School of Mines dan Master of Arts (M.A.) dari University of Colorado di Boulder.
Tak berhenti di situ, ia juga meraih gelar Ph.D. dalam bidang Ekonomi Sumber Daya Alam dari Colorado School of Mines. Selain itu, ia juga menjadi lulusan terbaik dari Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas), menerima penghargaan Wibawa Seroja Nugraha, dan akhirnya mendapatkan gelar profesor di ITB serta menjadi salah satu pengajar di Universitas Pertahanan Indonesia.
Tak hanya di kancah pendidikan, Purnomo juga berkiprah di berbagai organisasi internasional. Salah satunya adalah ketika ia menjabat sebagai Gubernur OPEC, bahkan hingga menduduki posisi Sekretaris Jenderal dan Presiden OPEC di Wina, Austria. Demikian informasi lengkap seputar Purnomo Yusgiantoro mulai dari silsilah keluarga hingga kiprahnya dalam sektor energi.
Kontributor : Rishna Maulina Pratama