Suara.com - Israel menyebut siap melakukan serangan merespon adanya serangan ke wilayahnya, pada awal Oktober 2024 kemarin. Kali ini Iran menyatakan sikap siap hadapi perang.
Hal itu diungkapkan Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi. Dia mengatakan, bahwa Republik Islam Iran tidak menginginkan perang di kawasan tersebut, tetapi sepenuhnya siap menghadapi perang apa pun.
"Saya kira ada pemahaman bersama untuk menghindari ketegangan," katanya.
Merujuk pada percakapannya di negara-negara kawasan dan di Kuwait sebagai tujuan ke-11 dalam perjalanannya baru-baru ini.
Baca Juga: Wilayah Selatan Beirut Lebanon Digempur Jet Milik Israel
"Kami telah melakukan yang terbaik untuk mengurangi ketegangan, tetapi kami siap menghadapi skenario apa pun," katanya.
"Serangan rudal Iran terhadap fasilitas militer dan keamanan Israel merupakan langkah defensif dan respons terhadap serangan rezim tersebut. Pesan kami sangat jelas, rezim Zionis berusaha memperluas perang di kawasan tersebut dan kami harus menghentikan bencana ini," kata Araghchi.
Dia memperingatkan bahwa situasi Gaza dan Lebanon kritis dan serangan Israel harus dihentikan.
Pemerintah Iran melanjutkan kebijakan bertetangga dengan baik, tegasnya.
"Semua negara tetangga meyakinkan kami bahwa mereka tidak akan membiarkan wilayah udara dan tanah mereka digunakan untuk melawan Iran," kata Araghchi.
Baca Juga: Kisah Pilu! Anak Palestina Gendong Adik yang Terluka sampai 2 Kilometer
"Kami memantau dengan saksama pergerakan pangkalan-pangkalan AS dan mengawasi semua pergerakan dan penerbangan mereka, dan kami akan menyampaikan informasi yang kami miliki tentang mereka di Kuwait kepada otoritas Kuwait," kata Menlu Iran itu.
"Kami ingin menghentikan perang di seluruh kawasan, di Gaza dan Lebanon, tetapi mungkin ada berbagai metode dan kami mengikuti semuanya dan kami berhubungan dengan negara-negara yang aktif dalam hal ini," katanya. (Antara).