Suara.com - Media luar negeri saat ini digemparkan dengan kabar bahwa pemimpin jaringan organisasi FETO, Fetullah Gulen meninggal dunia.
Bahkan, informasi itu disampaikan oleh Akun media sosial yang berasosiasi dengan Organisasi Teroris Fetullah (FETO). Mereka mengklaim bahwa Fetullah Gulen sudah tidak ada.
Sebuah unggahan pada "Herkulname" salah satu akun media sosial yang sering digunakan oleh kepemimpinan FETO, menyatakan Gulen wafat.
Menyusul unggahan di akun tersebut, klaim serupa mulai beredar di media sosial lainnya yang terkait dengan kelompok teroris tersebut.
Baca Juga: Israel Blokade dan Serang Jalur Gaza Tak Henti, Kemlu RI: Pelanggaran Berat Hukum Internasional
Beberapa orang, yang merupakan kerabat Gulen dan anggota yang karib dengan pemimpin itu, juga menyatakan pemimpin kelompok tersebut telah meninggal dalam unggahan mereka di media sosial.
Namun, tidak ada pernyataan maupun unggahan dari pemimpin lain dari organisasi itu yang menanggapi klaim tersebut.
Gulen telah tinggal di negara bagian Pennsylvania, Amerika Serikat, dimana para pemimpin Turki telah lama mengupayakan ekstradisinya, tetapi pejabat pengadilan AS tidak menyetujuinya.
FETO dan pemimpinnya Fethullah Gulen yang bermarkas di AS, mengatur kudeta yang gagal pada 15 Juli 2016 di Turki yang menewaskan 252 orang dan melukai 2.734 orang.
Ankara juga menuduh FETO berada di balik kampanye jangka panjang untuk menggulingkan negara melalui infiltrasi lembaga-lembaga Turki, khususnya militer, polisi, dan peradilan. [Antara].
Baca Juga: Bakal Serang Iran Habis-habisan, Amerika Serikat 'Terlibat' Bantu Israel