Pemimpin Hamas, Yahya Sinwar Tewas, Emmanuel Macron ke Netanyahu: Waktunya Gencatan Senjata

Andi Ahmad S Suara.Com
Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:25 WIB
Pemimpin Hamas, Yahya Sinwar Tewas, Emmanuel Macron ke Netanyahu: Waktunya Gencatan Senjata
Warga memeriksa kehancuran pasca serangan Israel di Mreijeh, pinggiran selatan Beirut, Lebanon, Jumat (4/10/2024). [AFP]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pemimpin Hamas, Yahya Sinwar tewas menjadi perhatian dunia saat ini, bahkan Presiden Prancis Emmanuel Macron turut melakukan perbincangan khusus dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada Senin (21/10).

Menurut pernyataan resmi, Macron mendesak Netanyahu untuk melindungi infrastruktur sipil di Lebanon dan memprioritaskan keselamatan warga sipil sambil mengupayakan gencatan senjata.

Hal itu diungkapkan usai gugurnya pemimpin Hamas, Yahya Sinwar, pekan lalu

Ia juga mengecam serangan Israel terhadap UNIFIL, misi penjaga perdamaian PBB di Lebanon, yang melukai beberapa penjaga perdamaian dalam beberapa minggu terakhir.

Baca Juga: Usulkan Gencatan Senjata Terbatas di Gaza, Israel Minta Syarat Ini

Macron menekankan bahwa kematian Sinwar "harus menjadi kesempatan untuk memulai negosiasi baru menuju gencatan senjata di Gaza," tambah pernyataan itu.

Sejak 23 September, Israel telah melakukan serangan udara besar-besaran di Lebanon yang diklaim menargetkan posisi-posisi Hizbullah, menandai eskalasi setelah setahun konflik lintas perbatasan dengan kelompok Lebanon tersebut di tengah serangan Israel yang terus berlangsung di Gaza.

Otoritas kesehatan Lebanon melaporkan hampir 2.500 orang tewas dan lebih dari 11.500 terluka akibat serangan Israel sejak tahun lalu. Pada 1 Oktober, Israel memperluas konflik dengan melancarkan serangan darat ke Lebanon selatan.

Israel terus melakukan serangan brutal di Gaza setelah serangan lintas batas oleh Hamas tahun lalu, meskipun ada resolusi Dewan Keamanan PBB yang menyerukan gencatan senjata segera.

Otoritas kesehatan setempat melaporkan lebih dari 42.600 orang tewas, sebagian besar adalah perempuan dan anak-anak, dengan hampir 100.000 lainnya terluka.

Baca Juga: Hizbullah Luncurkan Roket ke Wilayah Palestina yang Diduduki Israel, 15 Tentara Terluka

Operasi militer Israel telah menyebabkan hampir seluruh penduduk Gaza mengungsi, diperburuk oleh blokade yang sedang berlangsung, yang menyebabkan kekurangan pangan, air bersih, dan obat-obatan.

Israel saat ini menghadapi kasus genosida di Mahkamah Internasional terkait tindakannya di Gaza. [Antara].

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI