Usulkan Gencatan Senjata Terbatas di Gaza, Israel Minta Syarat Ini

Andi Ahmad S Suara.Com
Selasa, 22 Oktober 2024 | 13:22 WIB
Usulkan Gencatan Senjata Terbatas di Gaza, Israel Minta Syarat Ini
Warga Palestina membawa beberapa barang yang diselamatkan ketika mereka menuju kamp pengungsi Jabalia di Jalur Gaza utara, Jumat (30/5/2024). [Omar AL-QATTAA / AFP]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Israel mengusulkan usulan gencatan senjata terbatas di Jalur Gaza dengan beberapa syarat yang diungkapkan langsung Kepala Otorita Israel Benjamin Netanyahu.

Menurutnya, Israel mengusulkan gencatan senjata terbatas tidak mencakup penarikan pasukan Israel dari Gaza, menurut laporan media lokal pada Senin, (21/10/2024).

Korporasi Penyiaran Publik Israel (KAN) melaporkan bahwa usulan tersebut mencakup gencatan senjata sementara sebagai imbalan atas pembebasan beberapa tahanan Israel yang berada di Gaza.

KAN menambahkan bahwa Kepala Otorita Israel Benjamin Netanyahu, telah mengutus Ronen Bar, kepala Badan Keamanan Dalam Negeri (Shin Bet), ke Kairo untuk membahas usulan tersebut dengan pejabat Mesir.

Baca Juga: Hizbullah Luncurkan Roket ke Wilayah Palestina yang Diduduki Israel, 15 Tentara Terluka

Situs berita Israel, Walla, mengatakan bahwa Bar telah menyampaikan proposal (usulan) kepada rapat kabinet yang diterima oleh Hassan Mahmoud Rashad, kepala Badan Intelijen Umum Mesir (GIS), untuk memulai pembicaraan gencatan senjata.

Walla juga mencatat bahwa tawaran baru dari Mesir itu mencakup garis besar dari kesepakatan kecil dengan kelompok Hamas, di mana beberapa tahanan Israel akan dibebaskan sebagai imbalan atas gencatan senjata yang berlangsung beberapa hari.

Kendati demikian, pihak Mesir dan Hamas belum mengomentari laporan media Israel tersebut.

Upaya mediasi yang dipimpin oleh Amerika Serikat (AS), Mesir, dan Qatar untuk mencapai kesepakatan gencatan senjata dan pertukaran tahanan antara Israel dan Hamas telah gagal, terutama karena penolakan Netanyahu untuk menghentikan perang.

Israel terus melancarkan serangan brutal di Jalur Gaza sejak serangan lintas perbatasan yang dilakukan Hamas pada Oktober lalu, meskipun ada resolusi Dewan Keamanan PBB yang menuntut gencatan senjata segera.

Baca Juga: Israel Kepung Gaza Utara, Rumah Sakit Indonesia Dipantau Militer

Lebih dari 42.600 orang telah tewas, kebanyakan perempuan dan anak-anak, dan 99.800 lainnya terluka, menurut otoritas kesehatan setempat.

Perang Israel di Gaza telah membuat hampir seluruh penduduk wilayah tersebut mengungsi di tengah blokade yang menyebabkan kekurangan makanan, air bersih, dan obat-obatan.

Israel juga menghadapi kasus genosida di Pengadilan Internasional atas tindakannya di Gaza. [Antara].

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI