Suara.com - Presiden Prabowo Subianto libatkan lima tokoh perempuan sebagai Menteri dalam Kabinet Merah Putih. Keterwakilan perempuan dalam kabinet tersebut hanya 10,4 persen dari total 48 menteri yang ditunjuk Prabowo.
Jumlah tersebut lebih sedikit dibandingkan menteri perempuan era Presiden Joko Widodo periode pertama 2014-2019. Pada saat itu, Jokowi menunjuk sembilan tokoh perempuan menjadi menteri dari total 34 Kementerian pada masanya. Sehingga keterwakilan perempuan pada saat itu sekitar 26,4 persen. Jumlah tersebut menjadi yang terbanyak dalam sejarah kabinet Indonesia.
Meski begitu, Jokowi beberapa kali merombak kabinetnya. Sehingga pada akhir masa jabatannya di periode kedua hanya tersisa 4 menteri perempuan.
Kini, keterlibatan perempuan dalam kabinet pemerintah kembali bertambah menjadi lima orang. Berikut daftar serta peran para menteri perempuan tersebut.
1. Sri Mulyani Indrawati
Sri Mulyani kembali dipercaya sebagai Menteri Keuangan (Menkeu). Diketahui bahwa Sri Mulyani telah menjabat sebagai Menkeu sejak era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Pada Mei 2010, Sri Mulyani sempat berhenti sebagai Menku karena terpilih sebagai Direktur Pelaksana Bank Dunia. Dia menjadi orang Indonesia pertama yang memegang posisi tersebut. Kemudian, saat Jokowi memenangkan Pilpres 2014, Sri Mulyani ditarik kembali ke Indonesia untuk kembali jadi Menkeu.
Jabatan itu pun telah dia emban selama sepuluh tahun berturut-turut dan berlanjut pada pemerintaha Prabowo saat ini.
2. Arifatul Choiri Fauzi
Baca Juga: Kekayaan Natalius Pigai, Menteri Prabowo yang Minta Anggaran Kementerian HAM Rp 20 Triliun Lebih
Presiden Prabowo menetapkan Arifatul Choiri Fauzi sebagai Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) menggantikan I Gusti Ayu Bintang Darmawati pada era Jokowi. Arifatul sebelumnya dikenal sebagai Sekretaris Umum Pengurus Pusat Muslimat Nahdlatul Ulama (PP Muslimat NU).
Pada masa kampanye Pilpres 2024, Arifatul merupakan Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran pada Pilpres 2024.
Kini, dia menjabat sebagai Menteri PPPA dan bertanggun jawab atas segala penanganan isu pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak.
3. Meutya Hafid
Prabowo mengubah nama Kementerian Komunikasi dan Informatika menjadi Kementerian Komunikasi dan Digital. Posisi menteri itu pun diberikan kepada Meutya Hafid yang sebelumnya menjabat Ketua Komisi 1 DPR RI.
Ditunjuk sebagai menteri, Meutya menggantikan Budi Arie Setiadi yang sebelumnya menjabat sebagai Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) pada era Jokowi.
Sebagai Menteri Komunikasi dan Digital, Meutya diharapkan dapat bekerja nyata dan efektif dalam menghadapi berbagai persoalan di sektor komunikasi dan teknologi digital.
4. Rini Widyantini
Rini Widyantini terpilih sebagai Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) menggantikan Abdullah Azwar Anas. Rini merupakan sosok Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang ditarik untuk dilantik menjadi Menteri PANRB.
Rini memulai karier di Kementerian PANRB sebagai analis kebijakan pada Asisten Deputi Urusan Pelaksanaan Kebijakan pada 2 Juli 1997. Kariernya terus menanjak hingga pada 2011 dipilih sebagai Asisten Menteri PANRB Bidang Hukum, Deputi Bidang Kelembagaan pada 2012 dan Deputi Bidang Kelembagaan dan Tata Laksana pada 2013.
Ia pernah menjabat sebagai Sekretaris Kementerian PANRB sejak 2022 di bawah kepemimpinan Menteri PANRB Abdullah Azwar Anas.
5. Widiyanti Putri
Widiyanti Putri terpilih menjadi Menteri Pariwisata pada era Presiden Prabowo, menggantikan Sandiaga Salahuddin Uno yang merupakan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) pada era Jokowi. Widiyanti meruoakan sosok pengusaha yang memiliki jabatan tinggi di sejumlah perusahaan.
Dengan dilantik sebagai menteri pariwisata, Widiyanti diharapkan mampu meningkatkan potensi wisata di Indonesia serta menambah jumlah wisatawan domestik juga mancanegara.