Misteri Jatah 8 Menteri Golkar Terungkap, Bahlil: Ada Peran Besar Aburizal Bakrie

Senin, 21 Oktober 2024 | 21:50 WIB
Misteri Jatah 8 Menteri Golkar Terungkap, Bahlil: Ada Peran Besar Aburizal Bakrie
Ketum Partai Golkar Bahlil Lahadalia. [Suara.com/Bagaskara]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ketua Umum DPP Partai Golkar Bahlil Lahadalia mengungkapkan kisah di balik partainya bisa mendapatkan banyak jatah kursi di Kabinet Merah Putih Prabowo-Gibran.

Hal itu salah satunya karena ada tukar guling dengan posisi Ketua MPR RI.

Bahlil menyampaikan itu dalam sambutannya di acara Tasyakuran HUT Golkar ke-60 di Kantor DPP Partai Golkat, Slipi, Jakarta Barat, Senin (21/10/2024).

"Kemarin sudah diumumkan anggota kabinet merah-putih, jumlah menteri yang kita dapat 8, wakil menteri 3. Besok insya Allah ada lagi yang dilantik jabatan setingkat menteri. Jadi kalau kita hitung itu 8, plus 1, plus 3. Plus 102 DPR RI. Oh iya DEN (Dewan Ekonomi Nasional)," kata Bahlil.

Ia mengungkapkan, awalnya Golkar hanya mendapatkan 5 jatah kursi menteri dalam kabinet Prabowo.

Bahlil pun kemudian berkomunikasi mengenai hal itu dengan Senior Golkar Aburizal Bakrie alias Ical.

"Nah, bapak ibu semua, ada cerita, ini bang Ical. Ini waktu proses penyusunan kabinet, Bang Ical saya berkomunikasi terus dengan bang Ical, sering saya menelepon, jatah kita waktu itu kan 5, ya bang ya? Jatah kita waktu itu 5. Saya, karena sudah terjadi, buka saja. Jatah kita 5," katanya.

Kemudian, ia melanjutkan, kursi Ketua MPR RI yang sedianya merupakan jatah Golkar akhirnya dikonsesuskan kepada Partai Gerindra.

"Kemudian waktu itu MPR dikonsesuskan untuk diberikan kepada partai sahabat kita yang memenangkan pilpres, kita kan gak bisa lawan presiden pak, kalau kita lawan presiden repot kita semua kan, terkecuali kita ubah doktrin karya kekaryaan, itu baru bisa. Selama itu doktrin masih ada, ya nggak bisa kita ubah," ujarnya.

Baca Juga: Golkar Tak Ambil Pusing Megawati Absen Pelantikan Prabowo, Apa Alasannya?

Akhirnya, karena hal itu, Bahlil melakukan lobi-lobi untuk meminta jatah kursi yang lain sebagai tukar guling karena kursi Ketua MPR diambil.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI