Suara.com - Presiden Prabowo Subianto resmi menunjuk Dzulfikar Ahmad Tawalla sebagai Wakil Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia dalam Kabinet Merah Putih.
Sebagai Ketua Umum Pengurus Pusat (PP) Pemuda Muhammadiyah, Dzulfikar akan bekerja sama dengan Abdul Kadir Karding, yang diangkat sebagai Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia/Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia.
Penunjukan ini menjadi bagian dari langkah strategis Prabowo Subianto dalam membangun pemerintahan yang inklusif dan representatif, dengan dukungan dari para pemimpin muda.
Lantas, bagaimana jejak karier Dzulfikar Ahmad Tawalla?
Dzulfikar Ahmad Tawalla lahir di Sungguminasa, Gowa, Sulawesi Selatan, pada 28 April 1987. Dia merupakan tokoh muda yang memiliki rekam jejak mengesankan di berbagai organisasi, terutama di Muhammadiyah.
Sebagai putra ulama KH Ahmad Tawalla, Dzulfikar tidak hanya mewarisi semangat kepemimpinan ayahnya, tetapi juga terus mengembangkan kariernya di berbagai bidang.
Dzulfikar Ahmad Tawalla menempuh pendidikan sarjana di bidang pendidikan matematika dari Universitas Muhammadiyah Makassar pada tahun 2013, kemudian melanjutkan pendidikan ke jenjang magister komunikasi di Stikom Interstudi Jakarta, yang ia selesaikan pada tahun 2021.
Di bidang profesional, Dzulfikar memulai karier sebagai direktur pemasaran di PT Anak Ibu Sejahtera pada tahun 2008 dan kemudian menjabat sebagai direktur utama di PT Anak Bumi Pertiwi pada tahun 2012.
Pengalaman profesionalnya semakin berkembang ketika ia menjadi tenaga ahli di Komisi VI DPR dari tahun 2014 hingga 2019, serta direktur utama di PT Jati Energi Bersinar pada tahun 2022.
Karier Dzulfikar di sektor swasta ini membuktikan kapasitasnya sebagai pemimpin yang memiliki kemampuan manajerial kuat.
Kiprah di Organisasi
Di bidang organisasi, Dzulfikar Ahmad Tawalla memiliki rekam jejak panjang. Ia menjabat sebagai ketua umum Ikatan Pelajar Muhammadiyah Sulawesi Selatan pada periode 2008-2010, dan kemudian menjabat sebagai sekretaris jenderal Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Muhammadiyah dari tahun 2010 hingga 2012.
Selain itu, ia juga pernah menjabat sebagai ketua bidang Pemuda di Perhimpunan Nelayan Tradisional Indonesia pada 2012-2013.
Pada tahun 2018 hingga 2022, Dzulfikar terpilih sebagai sekretaris jenderal Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah, hingga akhirnya pada tahun 2023, ia diangkat sebagai ketua umum PP Pemuda Muhammadiyah. Dalam posisinya ini, ia semakin menunjukkan kepemimpinan yang solid di kalangan generasi muda.
Penunjukan Dzulfikar sebagai Wakil Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia menambah daftar panjang prestasinya, baik di bidang organisasi maupun pemerintahan.
Dengan latar belakang yang kuat, ia diharapkan mampu menjalankan tugasnya dalam melindungi dan memperjuangkan hak-hak pekerja migran Indonesia di luar negeri.
Prabowo Subianto memberikan kepercayaan besar kepada Dzulfikar, yang tidak hanya mewakili organisasi besar seperti Pemuda Muhammadiyah, tetapi juga sebagai simbol regenerasi kepemimpinan di Tanah Air.
Kiprahnya sebagai Wakil Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia tentu menjadi langkah penting dalam karier politik dan pengabdian Dzulfikar kepada bangsa dan negara.