Bahkan, sejumlah guru pun ikutan curhat karena kecewa dengan program 'Merdeka Belajar' era Nadiem yang justru dianggap membuat kualitas belajar siswa menurun.
"Sebagai seorang guru, awalnya saya sangat bersemangat menyongsong kurikulum merdeka, namun seiring berjalannya waktu dan berbagai kebijakan lanjutan yang tidak pro pada pendidikan terutama guru, serta perkembangan peserta didik yang jauh dari tujuan kurmed. Perlu untuk dievaluasi," tulis akun @ca*********.
"Setuju. Gw guru. Dulu, salah satu yang mendukung kumer. Sekarang liat sendiri di lapangan. Anak 6 SD gak bisa kalistung bukan cuman 1-2 kasus. Gak ada kompetisi di kelas karena semua naik kelas. Diharapkannya kolaborasi, tapi sulit diterapkan. Adanya liat anak-anak yang hopeless," tambah akun @GT**********.
Selain itu, sejumlah akun juga menyoroti latar belakang Nadiem yang diketahui adalah pebisnis sebelum menjabat sebagai Mendikbudristek di pemerintahan Jokowi. Bahkan, ada yang meledek Nadiem sebagai mantan pendiri perusahaan jasa ojek online.
"Pembisnis dijadikan mentri pendidikan ya begini," celetuk akun @it********.
"Gak sesuai aplikasi ya bang?" ledek akun @ba*********.
Diketahui, nama Nadiem tak lagi menjabat sebagai menteri setelah Presiden terpilih Prabowo Subianto dilantik oleh MPR RI untuk menggantikan Presiden Jokowi pada Minggu (20/10/2024) kemarin. Bahkan, Kementerian yang sempat dipegang oleh Nadiem kini dipecah menjadi dua di dalam kabinet "Merah Putih" era Prabowo.
Dalam kabinet baru, Prabowo menunjuk Abdul Mu'ti sebagai Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah: Abdul Mu'ti dan Satrio Sumantri Brodjonegoro sebagai Menteri Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi.