Dear Israel, PBB Tegas Minta Hal Ini

Andi Ahmad S Suara.Com
Minggu, 20 Oktober 2024 | 20:58 WIB
Dear Israel, PBB Tegas Minta Hal Ini
Api dan asap mengepul dari lokasi serangan udara Israel di sekitar tenda-tenda pengungsi di dalam tembok Rumah Sakit Martir Al-Aqsa di Deir al-Balah, di Jalur Gaza, Palestina, Senin (14/10/2024). [United Nations Relief and Works Agency for Palestine Refugees (UNRWA) / AFP]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Koordinator kemanusiaan untuk wilayah Palestina dari PBB, Muhannad Hadi meminta agar warga sipil serta rumah sakit di Jalur Gaza mendapatkan perlindungan.

Bahkan dia juga meminta kepada Israel untuk tidak melakukan serangan ke rumah sakit dan segera menyudahi perang dengan kesepakatan gencatan senjata.

Perlu diketahui, rumah sakit di Jalur Gaza utara telah diserang secara langsung di tengah meningkatnya permusuhan, hingga memperburuk krisis kemanusiaan yang sudah mengerikan.

“Rumah sakit, pasien, staf medis, dan warga sipil lainnya harus selalu dilindungi. Mereka jangan pernah menjadi sasaran,” kata Hadi dalam sebuah pernyataan, Sabtu (19/10).

Baca Juga: Rekaman Jelas Pemimpin Hamas Yahya Sinwar, Pindahkan Barang di Terowongan Gaza Sebelum Tewas

Tim kemanusiaan dan penyelamat juga harus diberikan akses segera untuk menyelamatkan nyawa, tegasnya.

“Hukum humaniter internasional adalah kewajiban yang harus selalu ditegakkan,” ujar Hadi.

Sejak Jumat (18/10), pasukan Israel belum memenuhi desakan PBB untuk membuka akses ke Gaza Utara guna membantu menyelamatkan puluhan orang yang terluka yang terjebak di bawah reruntuhan bangunan.

“Setiap menit sangat berarti dan penundaan ini mengancam jiwa,” kata Hadi, memperingatkan.

Mengabaikan resolusi Dewan Keamanan PBB yang menyerukan gencatan senjata segera, Israel telah menewaskan lebih dari 42.500 korban di Gaza sejak serangan lintas perbatasan oleh kelompok pejuang Hamas Palestina pada 7 Oktober tahun lalu.

Baca Juga: 'Hantu Masa Lalu' Korban Pemerkosaan Kenali Pelakunya 36 Tahun Kemudian

Israel juga membunuh pemimpin kelompok itu, Yahya Sinwar, awal minggu ini. Sinwar telah mengambilalih kepemimpinan Hamas setelah pembunuhan Ismail Haniyeh di Teheran, Iran, pada 31 Juli 2024. [Antara].

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI