Suara.com - Kasus teror bom yang menimpa Kantor Redaksi Media Jubi, pada Rabu, (16/10/2024), telah menjadi sorotan dari berbagai komponen masyarakat. Untuk itu, para pegiat kemanusian yang tergabung dalam Solidaritas Anti Terorisme menggelar aksi turun jalan dan menuntut Kapolri dan Kapolda Papua untuk mengusut, siapa pelaku dan motif teror bom di Media Jubi.
Aksi Solidaritas Anti Terorisme (SOLAT) Papua itu digelar di Lampu Merah Abepura, Kota Jayapura pada Sabtu, (19/10/2024).
Para pemuda dan mahasiswa yang tergabung dalam SOLAT Papua ini menilai, saat ini aksi teror di Tanah Papua cenderung meningkat, terutama teror terhadap kebebasan pers, seperti yang terjadi di Kanor Media Jubi.
Menurut Koordinator aksi, Mesak Dogomo, media merupakan salah satu elemen penting yang memberitakan informasi kebenaran, terhadap berbagai peristiwa yang terjadi di atas tanah Papua. Untuk itu, SOLAT Papua meminta Kapolri dan jajarannya, termasuk Kapolda untuk segera memgungkap Pelaku teror bom dan aktor di balik aksi itu.
Baca Juga: Lowongan Kerja Freeport Terbaru 2024, Cek Syarat dan Cara Mendaftarnya
“Kami meminta pihak kepolisian untuk mengungkap dan menangkap aktor di balik aksi teror itu,” ungkap Mesak Dogomo keterangan tertulis yang di terima suara.com sabtu, (19/10/2024) malam waktu Papua.
Lanjut Mesak Dogomo menegaskan, aksi teror yang terus menerus terjadi, merupakan upaya-upaya pembungkaman ruang demokrasi.
Dalam kurun waktu empat tahun terjadi tujuh kasus teror terhadap pekerja pers dan pekerja kemanusian serta penggiat Ham, diantaranya, teror Bom di Kediaman Pemimpin Jubi Viktor Mambor di Angkasa di Kota Jayapura, kasus Fundalisme mencoret Kaca Mobil Viktor Mabor, Aksi pembakaran Mobil LBH Papua di garasi, aksi Penembakan Advokad HAM dan Direktur LP3BH Manokwari Yan Cristian Warinusi, serta teror Bom Molotov di Kantor Redaksi Jubi.
“Ini sesuatu yang tidak boleh dibiarkan, dan pelaku teror harus segara ditangkap” tegas Kordinator Aksi itu.
Mesak Dogomo berharap, Kapolri harus menjadikan kasus ini sebagai atensi khusus, guna mengungkap kasus teror yang terjadi, dan siapa pelaku untuk segara ditangkap supaya ada kepercayaan dari rakyat terhadap penegakan hukum di Tanah ini.
Baca Juga: Kenalkan Wisata Ekologi Danau Paniai, Pemkab Paniai Gelar Festival MeeMoWaAu
Usai melakukan orasi, ratusan massa langsung membubarkan diri.
Kontributor : Elias Douw