Tentara Israel yang Menemukan Jenazah Yahya Sinwar Menggambarkannya Sebagai Sosok yang "Kecil, Jelek dan Hancur"

Bella Suara.Com
Sabtu, 19 Oktober 2024 | 13:13 WIB
Tentara Israel yang Menemukan Jenazah Yahya Sinwar Menggambarkannya Sebagai Sosok yang "Kecil, Jelek dan Hancur"
Pemimpin politik baru Hamas, Yahya Sinwar (tengah). ANTARA/Anadolu
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Letnan Kolonel Itamar Eitam, salah satu tentara Israel yang terlibat dalam operasi yang menewaskan Yahya Sinwar, pemimpin Hamas, menceritakan pengalamannya saat berhadapan dengan jasad Sinwar. Dalam keterangannya, Eitam menggambarkan momen ketika ia berada sendirian dengan jenazah Sinwar di sebuah sofa yang sudah usang.

"Saya sempat beberapa menit berdua dengannya, dan saya menatapnya-sosok kecil, jelek, dan hancur, terbaring di sofa yang hancur," tulis Eitam dalam refleksi emosionalnya.

"Begitu banyak penderitaan yang disebabkan oleh orang ini. Saya melihat kota yang hancur, dan saya bahkan merasakan penderitaan bagi mereka, tetapi lebih dari segalanya, saya merasa terhina-terhina atas nama Tuhan. Karena dia juga pernah menjadi bayi dan anak-anak, dan dia punya pilihan, dan dia memilih kejahatan," lanjutnya.

Eitam juga mengungkapkan kelegaannya bahwa sosok yang telah memilih jalan kejahatan ini kini telah berakhir. Dalam pesannya, ia menekankan bahwa Sinwar, yang pernah menjadi anak kecil dengan pilihan hidup, memilih jalur kekerasan.

Baca Juga: Tim Forensik Israel Laporkan Hasil Otopsi Yahya Sinwar, Luka Tembak di Kepala Hingga Jari yang Dipotong

"Betapa jauh lebih baik dunia sekarang. Kita tidak akan bingung, dan kita tidak akan menyerah. Bersama-sama kita akan menang," tambah Eitam.

Ia percaya bahwa kematian Sinwar adalah awal dari kemenangan yang lebih besar bagi Israel.

Pembunuhan Sinwar dalam Patroli Rutin

Yahya Sinwar, dalang di balik serangan mematikan pada 7 Oktober 2023 di Israel yang menewaskan lebih dari 1.200 orang, ditemukan dan dibunuh oleh pasukan Israel dalam sebuah patroli rutin di Rafah, Gaza Selatan.

Menurut juru bicara militer Israel, Daniel Hagari, tidak ada informasi intelijen khusus tentang keberadaan Sinwar saat itu. Patroli tersebut secara tidak sengaja menemukan Sinwar bersama dua militan lainnya.

Baca Juga: Aksi Nyata! Buruh Pelabuhan di Yunani Memblokir Kargo Amunisi untuk Israel: Pembunuh, Keluar dari Pelabuhan

Setelah memisahkan diri dari kelompoknya, Sinwar berlindung di sebuah bangunan, namun akhirnya dilacak oleh pesawat tanpa awak Israel.

Dalam video yang beredar, terlihat Sinwar mencoba melawan dengan melemparkan tongkat ke arah drone sebelum akhirnya pasukan Israel menembaknya.

Hasil analisis forensik dan otopsi kemudian mengonfirmasi identitas Sinwar, dengan luka tembak di kepala menjadi penyebab kematiannya. Tidak ada sandera yang ditemukan di dekat tempat kejadian.

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menyambut kematian Sinwar sebagai "awal dari berakhirnya" perang yang telah berkepanjangan. Namun, keluarga para sandera yang masih berada di Gaza tetap khawatir dan terus mendesak pemerintah untuk melakukan upaya lebih dalam membebaskan mereka sebelum situasi semakin memburuk.

Sementara itu, Hamas, meskipun mengakui kematian Sinwar, bersumpah untuk terus melanjutkan perlawanan mereka. Dalam sebuah pernyataan resmi, kelompok militan ini menegaskan bahwa kematian Sinwar tidak akan melemahkan semangat perjuangan mereka, melainkan justru akan memperkuat tekad mereka untuk melawan Israel.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI