Tim Forensik Israel Laporkan Hasil Otopsi Yahya Sinwar, Luka Tembak di Kepala Hingga Jari yang Dipotong

Bella Suara.Com
Sabtu, 19 Oktober 2024 | 12:49 WIB
Tim Forensik Israel Laporkan Hasil Otopsi Yahya Sinwar, Luka Tembak di Kepala Hingga Jari yang Dipotong
Pemmpin Hamas Yahya Sinwar (Foto/Dok.Ist)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pemimpin Hamas,Yahya Sinwar dilaporkan tewas dalam serangan darat berbasis intelijen di wilayah selatan Gaza. Pasukan 828 Brigade Angkatan Darat Israel (IDF) menemukan jasad Sinwar saat melakukan pencarian di area Tel al-Sultan, Rafah.

Menurut laporan, pasukan Israel memotong jarinya untuk memastikan identitasnya melalui analisis DNA.

Dalam laporan tersebut, pasukan Israel memasuki tempat persembunyian Sinwar dan menemukan tubuh yang menyerupai pemimpin Hamas itu. Untuk mengonfirmasi, mereka memotong jarinya dan membandingkan profil DNA yang diambil dari masa tahanan Sinwar di penjara Israel, di mana ia ditahan selama dua dekade sebelum dibebaskan dalam pertukaran tahanan pada 2011.

Kepala Patologi Pusat Nasional Medis Forensik Israel, Chen Kugel, menjelaskan bahwa identifikasi melalui gigi tidak cukup meyakinkan, sehingga diperlukan konfirmasi DNA.

Baca Juga: Hamas Konfirmasi Kabar Kematian Yahya Sinwar, Ajukan Syarat Ini Jika Israel Ingin Sandera Bebas

"Setelah laboratorium membuat profil DNA, kami membandingkannya dengan data ketika Sinwar masih menjadi tahanan, sehingga kami dapat mengonfirmasi identitasnya," ujar Kugel kepada CNN, dkutip Suara.com pada Sabtu.

Dalam video yang tersebar di media sosial, dua tentara Israel tampak berdiri di samping tubuh yang diduga Sinwar, dengan jari telunjuk tangan kirinya terpotong. Namun, CNN juga melaporkan adanya video yang menunjukkan jari-jari Sinwar masih utuh sebelum kemudian jarinya dipotong.

Patologi forensik yang melakukan autopsi terhadap tubuh Sinwar mengonfirmasi bahwa pemimpin Hamas tersebut tewas akibat luka tembak di kepala.

Meskipun Sinwar juga mengalami cedera lain, termasuk akibat peluru tank, luka tembak di kepala dipastikan sebagai penyebab utama kematiannya. Video yang diulas oleh NDTV memperlihatkan bagian wajah Sinwar mengalami cedera parah, sesuai dengan klaim tersebut.

Sebelum serangan darat, pasukan Israel terlebih dahulu menembakkan peluru tank ke tempat persembunyian untuk menghancurkan pertahanan dan mencari kemungkinan korban selamat.

Baca Juga: Tegas! Lebanon Tolak Campur Tangan Iran di Perbatasan

Dengan tewasnya Sinwar, Hamas kini mencari pemimpin politik baru yang berbasis di luar Gaza. Sementara itu, saudara Sinwar, Mohammad Sinwar, diperkirakan akan memainkan peran yang lebih besar dalam mengarahkan perang melawan Israel.

Yahya Sinwar merupakan otak di balik serangan 7 Oktober 2023 yang menewaskan lebih dari 1.200 orang di Israel, dan memicu operasi militer Israel yang berlangsung lebih dari setahun, menewaskan lebih dari 40.000 orang di Gaza.

Seiring eliminasi sebagian besar pimpinan tertinggi Hamas, termasuk Ismail Haniyeh yang dibunuh pada Juli lalu, Dewan Syura Hamas kini bertugas untuk menunjuk pemimpin baru. Hamas dikenal mampu menggantikan pemimpin mereka dengan cepat dan efisien.

Meskipun Sinwar berhasil menyatukan sayap politik dan militer Hamas setelah kematian Haniyeh, kematiannya kali ini menjadi pukulan besar bagi kelompok tersebut.

Pasca kematian Sinwar, Israel berharap agar sandera yang masih berada di Gaza dapat segera dibebaskan. Namun, wakil Sinwar, Khalil Al-Hayya, yang dipandang sebagai calon pengganti, menegaskan bahwa para sandera tidak akan dibebaskan hingga Israel menarik pasukannya dari Gaza dan menghentikan perang.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI