Suara.com - Letkol TNI (Purn) Iftitah Sulaiman, termasuk salah satu tokoh yang dipanggil Prabowo Subianto di kediamannya di Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, pada Senin (14/10/2024) lalu.
Politikus Partai Demokrat ini mengaku diminta Presiden Terpilih Prabowo untuk membuat rencana pembangunan di Indonesia Timur.
Beliau hanya mengatakan verbatimnya beliau mengatakan, this is very strategic position because this is future of east Indonesia," ujar Iftitah usai bertemu Prabowo di Kertanegara.
Rumor yang beredar menyebutkan Prabowo mempercayakan jabatan Menteri Transmigrasi dan Percepatan Pembangunan Indonesia Timur kepada Iftitah.
Baca Juga: Silsilah Keluarga Widiyanti Putri Wardhana, Trah Super Kaya yang Masuk Skandal Panama Papers
Profil Iftitah Sulaiman
Iftitah Sulaiman lahir pada 10 Maret 1977 di Pandeglang, Banten. Ia merupakan lulusan terbaik Akmil tahun 1999 meraih penghargaan Adhi Makayasa.
Dikutip dari ANTARA, Iftitah melanjutkan pelatihannya di Sekolah Dasar Kecabangan Kavaleri pada tahun 2000. Ia mengikuti berbagai kursus militer, seperti Kursus Combat Intelijen dan Kursus Perwira Staf.
Pada tahun 2009, Iftitah melanjutkan pendidikannya ke Sekolah Lanjutan Perwira di India, dan dua tahun kemudian ia meraih gelar S-1 di bidang pertahanan dari Universitas Indore, India.
Iftitah Sulaiman juga mengenyam pendidikan di luar negeri, salah satunya di US Army Command General and Staff College (Seskoad) di Fort Leavenworth, Kansas, Amerika Serikat, pada 2015. Di sana, ia meraih gelar Master of Arts in Leadership and Management dari Webster University pada tahun 2016.
Baca Juga: Baliho "Terima Kasih Jokowi" Bertebaran Tanpa Ma'ruf Amin, Ada Apa?
Pada tahun 2019, Ifititah memutuskan pensiun dini sebagai tentara. Ia lebih memilih fokus mengurusi bisnisnya.
Ia juga mulai terjun ke dunia politik dengan bergabung ke Partai Demokrat. Di partai berlambang bintang mercy ini, Iftitah menjadi penasehat sekaligus orang kepercayaan AHY.
Buktinya, Iftitah ditunjuk AHY menjadi utusan Demokrat di Tim 8 Koalisi Perubahan yang bertujuan memenangkan Anies Baswedan.
Belakangan diketahui Demokrat memutuskan keluar dari Koalisi Perubahan dan bergabung dengan Koalisi Indonesia Maju yang mendukung pasangan Prabowo-Gibran.