Bakal Dihapus? Kata Calon Mendikdasmen Abdul Mu'ti soal Nasib Kurikulum Merdeka Era Nadiem Makarim

Jum'at, 18 Oktober 2024 | 13:10 WIB
Bakal Dihapus? Kata Calon Mendikdasmen Abdul Mu'ti soal Nasib Kurikulum Merdeka Era Nadiem Makarim
Bakal Dihapus? Kata Calon Mendikdasmen Abdul Mu'ti soal Nasib Kurikulum Merdeka Era Nadiem Makarim. (Suara.com/Lilis Varwati)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sekretaris PP Muhammadiyah Abdul Mu'ti mengungkapkan belum ada arahan secara khusus dari Presiden terpilih Prabowo Subianto ketika pembekalan para calon menteri di Hambalang, Kamis (17/10) lalu. Diketahui, Abdul Mu'ti akan diposisikan sebagai Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah pada kabinet Prabowo-Gibran. 

Mengenai kelanjutan kurikulum merdeka belajar yang dicanangkan oleh Mendikbudristek Nadiem Makarim, Mu'ti menyampaikan kalau Prabowo belum memberikan arahan terkait hal itu.

"Kami belum sampai ke situ, kan saya belum dilantik jadi belum tahu. Tunggu pada waktunya aja ya, kalau sudah ada pelantikan. Sekarang kan masih calon," kata Mu'ti ditemui usai acara Kemenko PMK 'Jejak Bakti Untuk Negeri' di Jakarta, Kamis (17/10/2024) malam. 

Nadiem Makarim (Instagram/nadiemmakarim)
Nadiem Makarim (Instagram/nadiemmakarim)

Ketika acara pembekalan calon menteri, lanjut Mu'ti, Prabowo baru menyampaikan pesan umum agar para pembantunya di kabinet nanti bisa mewujudkan pemerintahan yang bersih dari korupsi. 

Baca Juga: Erina Gudono Pamer Sushi Mewah Omakase usai Lahiran, IDI: RS Punya Alasan Objektif Kenapa Ada Makanan dari Luar?

Untuk percepatan pasca dilantik, Mu'ti mengatakan, akan tetap mengacu pada rancangan program 2025 yang telah disusun oleh Nadiem Makarim sebelumnya.

Serta roadmap pendidikan Indonesia yang juga telah diluncurkan oleh Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas).

"Tentu saja kita akan melihat apa saja yang ada di situ, tentu saja harus mengacu pada prioritas program yang disusun oleh Pak Prabowo sebagai Presiden terpilih dan kepala negara. Menteri ini kan pembantu presiden, jadi kami membantu apa yang menjadi program prioritas presiden," tuturnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI