Suara.com - Pemerintah Kabupaten Paniai, Papua Tengah, melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, akan menggelar Festival Danau Paniai 'Mee Moni Walani dan Auye (MeeMoWaAu)' pertama pada tahun 2024.
Festival tersebut akan berlangsung pada 23-24 Oktober 2024, dengan tema “Pemberdayaan Potensi Daerah”.
Ketua panitia festival, Naftali Tebai, menjelaskan bahwa acara ini bertujuan untuk mengembangkan pariwisata berbasis ekologi, yang mengedepankan nilai-nilai budaya lokal.
"Festival ini akan menjadi ajang untuk memperkenalkan pariwisata yang berkelanjutan dan inklusif di kawasan Danau Paniai," kata Tebai.
Baca Juga: Musa Boma: Tapal Batas Tanah Adat Jaga Sudah Selesai
Ia juga menambahkan bahwa acara ini diharapkan dapat mendorong pelestarian lingkungan sekaligus memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat dari empat suku di Paniai, yaitu Mee, Moni, Walani, dan Auye.
Tebai menyoroti peran perempuan dalam festival ini, yang dianggap sangat penting dalam menjaga lingkungan dan melestarikan budaya.
"Festival ini juga membuka peluang ekonomi bagi perempuan melalui berbagai kegiatan yang akan diadakan," ujarnya.
Selain itu, Tebai, yang juga menjabat sebagai Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Paniai, berharap festival ini dapat memperkenalkan kekayaan budaya Paniai ke masyarakat luas, baik dari dalam maupun luar negeri.
"Ini untuk memperkuat identitas lokal dan meningkatkan apresiasi terhadap budaya Paniai," katanya.
Baca Juga: Dukungan Deras untuk Meki Nawipa-Denias Geley, 'Asap Lurus' Tanda Kemenangan di Kabupaten Puncak
Festival ini tidak lepas dari dukungan Penjabat (Pj) Bupati Paniai, Martha Pigome. Ia bahkan berkomitmen untuk turut menyukseskan acara tersebut
"Kami sangat menghargai dukungan ibu Pj Bupati, yang memungkinkan acara ini terlaksana. Kami siap bekerja keras untuk menyukseskannya," kata Tebai. Persiapan festival sudah mencapai 60% dan diharapkan akan selesai sepenuhnya dalam beberapa hari mendatang.
Danau Paniai dikenal dengan keindahan alamnya yang memukau dan menjadi salah satu aset pariwisata utama Kabupaten Paniai.
Festival ini akan menampilkan berbagai aspek budaya, seperti makanan dan alat-alat tradisional, serta menonjolkan peran perempuan yang memiliki peran penting dalam tradisi masyarakat Paniai.
Martha menjelaskan bahwa pihaknya telah menerbitkan Peraturan Bupati Nomor 41 Tahun 2024 tentang Festival Budaya Danau Paniai.
"Kami ingin memperkenalkan adat istiadat dan budaya Paniai ke dunia luar, serta membangkitkan semangat para seniman Papua asal Paniai," ungkapnya.
Festival ini juga menjadi ajang untuk mempromosikan produk lokal, seperti kerajinan noken, kopi, ikan danau, serta hasil pertanian lokal.
Pigome berharap acara ini dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pelestarian lingkungan dan keanekaragaman hayati.
Tenaga pendamping desa dari Kementerian Desa di Kabupaten Paniai, Mitra, mengapresiasi pelaksanaan festival ini.
Menurutnya, festival ini akan membuka peluang bagi masyarakat dalam mengembangkan perekonomian kerakyatan dan memasarkan produk lokal mereka.
"Semoga festival ini memberikan dampak positif bagi perekonomian masyarakat Paniai," katanya.
Ia juga mengajak masyarakat untuk turut serta dalam mensukseskan acara ini. "Ayo bersama-sama sukseskan Festival Danau Paniai. Paniai bisa!" serunya.
Festival Danau Paniai 'MeeMoWaAu' 2024 diharapkan tidak hanya mempromosikan keindahan alam dan budaya lokal, tetapi juga memberikan dampak positif bagi perekonomian dan lingkungan di Paniai.
Kontributor : Elias Douw