Video Detik-detik Perlawanan Terakhir Pemimpin Hamas Yahya Sinwar Sebelum Tewas

Bella Suara.Com
Jum'at, 18 Oktober 2024 | 11:18 WIB
Video Detik-detik Perlawanan Terakhir Pemimpin Hamas Yahya Sinwar Sebelum Tewas
Pemimpin politik baru Hamas, Yahya Sinwar (tengah). ANTARA/Anadolu
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Yahya Sinwar, pemimpin Hamas yang dikenal sebagai otak di balik serangan 7 Oktober tahun lalu, tewas dalam baku tembak dengan pasukan Israel di Gaza Selatan. Militer Israel (IDF) mengonfirmasi bahwa Sinwar berhasil dieliminasi pada Rabu dalam operasi yang tak terduga, saat pasukan Israel tidak menyadari bahwa mereka telah berhadapan dengan salah satu musuh terbesar negara tersebut.

Dalam sebuah rekaman video yang dirilis oleh militer Israel, terlihat Sinwar yang berusia 62 tahun tampak terluka dan duduk di dalam bangunan yang hancur. Dengan wajah tertutup syal, ia mencoba melemparkan sebuah benda ke arah drone sebelum akhirnya terlibat dalam pertempuran.

Menurut laporan, kematian Sinwar bukanlah hasil dari operasi yang terencana, melainkan pertemuan yang terjadi secara kebetulan. Pasukan Israel sedang melakukan patroli di area Tal El Sultan, Gaza Selatan, saat mereka melihat tiga tersangka militan bergerak di antara bangunan-bangunan.

Pertempuran pun pecah, dan Sinwar berusaha melarikan diri ke dalam bangunan yang telah hancur.

Baca Juga: Hizbullah Meningkatkan Level Perang Melawan Israel usai Yahya Sinwar Terbunuh

Setelah tembakan artileri dan misil dilancarkan ke arah bangunan tersebut, pasukan Israel memasuki lokasi dan menemukan Sinwar dengan senjata, rompi anti-peluru, dan uang tunai sebesar 40.000 shekel (sekitar Rp 165 juta). Meskipun pada awalnya hanya diidentifikasi sebagai seorang pejuang, DNA dan catatan gigi kemudian mengonfirmasi bahwa pria tersebut adalah Yahya Sinwar.

Dampak Kematian Sinwar
Kematian Sinwar menjadi pukulan besar bagi Hamas. Selama setahun terakhir, Sinwar bersembunyi di dalam jaringan terowongan bawah tanah yang digali Hamas di Gaza. Namun, banyak dari terowongan ini ditemukan oleh pasukan Israel selama konflik berlangsung.

Seorang pejabat militer Israel, Laksamana Muda Daniel Hagari, menyatakan bahwa Sinwar mencoba melarikan diri sebelum akhirnya pasukan Israel menembaknya. Selain itu, militer Israel juga mengungkapkan bahwa Sinwar telah mengubah kebiasaannya dan berhenti menggunakan telepon atau perangkat komunikasi lainnya untuk menghindari pelacakan oleh intelijen Israel.

Meskipun Hamas belum memberikan konfirmasi resmi mengenai kematian Sinwar, beberapa sumber dari kelompok tersebut menyatakan bahwa ada indikasi kuat bahwa ia memang tewas. DNA yang ditemukan di lokasi memperkuat klaim ini.

Kematian Sinwar mengikuti kematian komandan militer Hamas lainnya, Mohammed Deif, yang tewas dalam serangan udara Israel pada Juli lalu. Hal ini menandai melemahnya kepemimpinan militer Hamas dan menjadi tantangan besar bagi kelompok tersebut di tengah konflik yang masih berlangsung.

Baca Juga: Yahya Sinwar Dikabarkan Tewas, Iran: Semangat Perlawanan Akan Semakin Kuat

Keterlibatan Amerika Serikat

Militer Amerika Serikat tidak terlibat langsung dalam operasi ini. Namun, juru bicara Pentagon, Mayor Jenderal Angkatan Udara Patrick Ryder, menyebutkan bahwa AS telah berkontribusi dalam hal intelijen, khususnya terkait pelacakan para pemimpin Hamas yang terlibat dalam penyanderaan.

Kematian Yahya Sinwar menambah ketegangan yang terus memuncak di wilayah tersebut, dan banyak pihak yang masih menunggu dampak lebih lanjut dari peristiwa ini terhadap konflik yang berkepanjangan di Gaza.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI