Suara.com - Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) baru-baru ini mengakui bahwa doa yang kerap diucapkan ayahanda, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) justru hal-hal yang membuatnya syok berat.
Bagaimana tidak, dalam podcastnya bersama Merry Riana, AHY menceritakan bahwa doa mujarab SBY untuk anak-anaknya itu kerap disampaikan dalam berbagai kesempatan terbuka.
“Pak SBY kerap menyampaikan ini dalam berbagai kesempatan terbuka, ‘tau nggak doa saya buat anak-anak saya?’ kira-kira begitu pertanyaannya,” ujar AHY, dikutip dari Youtube Merry Riana, Kamis (17/10/24).
“Banyak yang menyangka tolong anak saya diberikan kesuksesan, berprestasi dan lain sebagainya. Enggak. Pak SBY mengatakan dari dulu doanya dan ini diketahui juga oleh ibu Ani,” tambahnya.
Baca Juga: Senyum Dua Jari AHY Saat Disinggung Jatah Menteri Demokrat di Kabinet Prabowo-Gibran
AHY sontak menguraikan doa-doa yang selalu diucapkan oleh ayahnya tersebut. Di awal kalimatnya, SBY rupanya justru memohon pada Tuhan agar anak-anaknya tidak diberi jalan yang begitu mudah.
“Doanya itu, ‘Ya Tuhan jangan berikan anak-anakku jalan yang mudah’, bayangin, diawali dengan kalimat itu,” cerita AHY.
AHY merasa syok di awal kalimat yang justru didoakan agar mendapat jalan yang berat. Meski demikian di akhir kalimat dalam doa tersebut, ia merasa lega lantaran kalimatnya semakin sempurna.
“’Ya Tuhan jangan berikan anak-anakku jalan yang mudah yang ringan, berikan tempaan hidup, tapi bersamaan dengan itu berikan kekuatan dan kesabaran agar ia bisa melampaui dan sukses menghadapinya’, kira-kira seperti itu doanya,” urainya.
Dari situlah AHY merasa bahwa doa-doa yang dipanjatkan oleh orang tuanya selama ini justru membuatnya menjadi manusia yang kuat.
Baca Juga: AHY Soal Posisi Di Kabinet Prabowo: Peran Strategis Terkait SDM
“Ya mungkin itu akhirnya kita menghadapi suka, duka, jatuh, bangun, tapi Alhamdulillah diberikan kekuatan, kesabaran untuk melewati itu semua.” Akunya.
“Jadi saya rasa ini sebuah nilai kehidupan juga,” tambahnya.
AHY merasa bersyukur dengan kehidupan yang sudah ia jalani selama ini. Ia bahkan bangga sudah dilahirkan dan dibesarkan di lingkungan keluarganya.
“Yang jelas saya selalu bersyukur dilahirkan dalam sebuah lingkungan keluarga yang kecil tetapi begitu dekat,” ucapnya.
Kontributor: Kanita Auliyana Lestari
Kontributor : Kanita