Suara.com - Tamu undangan pembekalan calon menteri dan wakil menteri kabinet mulai berdatangan ke kediaman Presiden RI terpilih Prabowo Subianto di Padepokan Garuda Yaksa, Babakan Madang, Kabupaten Bogor pada Kamis (17/10/2024).
Sekadar informasi, calon menteri, wakil menteri hingga kepala badan dijadwalkan menerima pembekalan langsung dari Prabowo Subianto menjelang pelantikan.
Adapun pelantikan Prabowo-Gibran sebagai presiden dan wakil presiden periode 2024-2029 akan dilangsungkan di Gedung MPR RI Senayan, Jakarta pada Minggu 20 Oktober 2024.
Salah satu tamu yang hadir juga adalah Anis Matta. Anis Matta merupakan Sekretaris Jenderal Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang kini menjadi Ketua Umum Partai Gelora.
Baca Juga: Kejutan di Kertanegara, Prabowo: Ada Kader PKS yang Tak Tersorot!
Muhammad Anis Matta lahir pada tanggal 7 Desember 1968 di Bone, Sulawesi Selatan. Ia mengenyam pendidikan dasar di SD Inpres Welado dan melanjutkan ke SMP Darul Arqam. Anis lulus dari sekolah menengah atas (SLTA) Darul Arqam pada tahun 1986. Enam tahun berikutnya, Anis menyelesaikan studinya di Lembaga Ilmu Pengetahuan Islam dan Arab (LIPIA) di Jakarta.
Selain sebagai politisi, Anis Matta dikenal sebagai penulis buku politik dan dakwah yang tulisannya sering dijadikan referensi oleh aktivis dakwah kampus.
Anis juga aktif dalam berbagai organisasi, termasuk Majelis Hikmah PP Muhammadiyah dan menjadi anggota Ikatan Alumni Lemhannas.
Dalam bidang politik, ia bergabung dengan Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Pada tahun 2003, Anis memulai karier politiknya di PKS dan menjabat sebagai Sekretaris Jenderal PKS selama tiga periode, yaitu 2003-2005, 2005-2010, dan 2010-2013.
Selama perjalanan politiknya, Anis menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) pada periode 2004-2009. Ia kembali terpilih sebagai anggota DPR dan menjadi Wakil Ketua DPR pada periode 2009-2014.
Baca Juga: Sosok Prof Yassierli, Satu-satunya Calon Menteri Dari PKS
Pada tahun 2013, Anis mengundurkan diri dari DPR setelah ditunjuk sebagai Presiden PKS menggantikan Luthfi Hasan Ishaaq yang terlibat dalam kasus suap impor daging. Jabatan Sekretaris Jenderal PKS yang ditinggalkannya kemudian diisi oleh M. Taufik Ridlo.
Anis sebelumnya juga pernah memikul tanggung jawab berat di masa jabatannya sebagai Presiden PKS saat partai menghadapi tantangan besar akibat kasus impor daging sapi yang merusak citra partai.
Kendati demikian Anis bisa citra membawa PKS melalui pemilihan umum 2014 dengan baik, di mana partai tersebut tetap bertahan sebagai salah satu partai besar di Indonesia.
Pada tahun 2015, Anis Matta memilih Sohibul Imam sebagai presiden baru PKS untuk menggantikannya dalam memimpin partai tersebut.
Riwayat Pendidikan
- SD Inpres Welado 1980
- SMP Darul Arqam 1983
- SLTA Darul Arqam 1986
- LIPIA, Jakarta, 1992
Jabatan
- Direktur Pusat Studi Islam Al-Manar
- Komisaris PT Indo Media Green Pages
- Preskom PT Manara Inti Tijara
- Direktur Pusat Studi Islam Almanar
- Dosen Agama Islam FE UI Program Extension 1996-1998
- Majelis Hikmah PP Muhammadiyah
- Anggota Ikatan Alumni Lemhanas 2001-2006
- Anggota DPR RI, 2004-2009
- Anggota DPR/Wakil Ketua DPR, 2009-2014
- Sekretaris Jenderal PKS 2003-2005, 2005-2010, 2010-2013
- Presiden PKS, 2013-2015