Kantor Wali Kota Hancur, Lebanon Kecam kebrutalan Israel, PBB Investigasi!

Bella Suara.Com
Kamis, 17 Oktober 2024 | 14:21 WIB
Kantor Wali Kota Hancur, Lebanon Kecam kebrutalan Israel, PBB Investigasi!
Arsip - Pasukan Israel siapkan invasi darat ke Lebanon. Tank pasukan Israel terlihat di daerah dekat perbatasan utara Israel dengan Lebanon pada Kamis (27/9/2024). ANTARA FOTO/Ayal Margolin/Xinhua/Spt.
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Dalam serangan udara yang menggetarkan, sebuah serangan Israel menghancurkan markas besar pemerintah kota di Nabatieh, Lebanon, menewaskan wali kota dan 16 orang lainnya. Ini merupakan serangan terbesar yang menargetkan gedung negara resmi Lebanon sejak kampanye militer Israel dimulai.

Pejabat Lebanon mengutuk insiden ini, yang juga melukai lebih dari 50 orang, menegaskan bahwa serangan tersebut menunjukkan bahwa kampanye Israel terhadap kelompok bersenjata Hezbollah kini beralih ke target negara Lebanon. Perdana Menteri caretaker Najib Mikati mengungkapkan bahwa Israel secara sengaja menargetkan pertemuan dewan kota yang membahas situasi layanan dan bantuan bagi warga yang terdampak.

Israel melancarkan kampanye militer ini untuk menghancurkan Hezbollah setelah kelompok yang didukung Iran tersebut menembaki wilayah perbatasan sebagai dukungan kepada militan Palestina Hamas di Gaza. Komisioner Uni Eropa untuk manajemen krisis, Janez Lenarcic, mengkritik "respons brutal" Israel, yang telah menciptakan krisis kemanusiaan yang menghancurkan di Gaza, kini menyebar ke Lebanon.

“Pekerja kemanusiaan telah menjadi sasaran dan dibunuh, ratusan di antaranya. Tidak ada keamanan dan keselamatan bagi pekerja kemanusiaan untuk menjalankan tugas mereka,” katanya kepada Reuters di Jakarta.

Baca Juga: Tegang! Serangan Israel ke UNIFIL Picu Kemarahan Eropa, PM Italia Bersiap ke Beirut

Kekhawatiran akan konflik regional meningkat setelah Israel berjanji untuk membalas serangan rudal Iran pada 1 Oktober lalu. Sementara itu, militer AS mengumumkan serangan ke lokasi penyimpanan senjata di wilayah yang dikuasai Houthi di Yaman, sebagai bagian dari serangkaian serangan terhadap target yang terkait dengan Houthi.

Israel juga meluncurkan serangan di kota pelabuhan Mediterania Latakia, Suriah, dan menargetkan daerah Nabatieh dengan serangan terhadap puluhan sasaran Hezbollah. Dalam pernyataan yang terpisah, Israel mengklaim telah menghancurkan jaringan terowongan yang digunakan oleh pasukan elite Hezbollah di sebuah kota dekat perbatasan.

Dengan lebih dari 2.350 orang tewas dan lebih dari 1,2 juta orang terpaksa mengungsi akibat operasi Israel selama setahun terakhir, angka ini tidak membedakan antara warga sipil dan kombatan. Sementara itu, sekitar 50 orang Israel, termasuk tentara dan warga sipil, dilaporkan tewas dalam periode yang sama.

Misi PBB di Lebanon (UNIFIL) melaporkan bahwa pasukan penjaga perdamaian mereka telah menjadi sasaran serangan Israel, dan insiden tersebut sedang diselidiki. Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant, menegaskan bahwa Israel tidak akan menghentikan serangannya terhadap Hezbollah untuk memberi ruang bagi negosiasi.

Dalam situasi yang semakin memanas, penting bagi komunitas internasional untuk memperhatikan dinamika yang berkembang ini dan dampaknya terhadap stabilitas regional.

Baca Juga: Uni Eropa Bersatu Tekan Israel Usai Serangan Terhadap Pasukan Penjaga Perdamaian di Lebanon

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI