Suara.com - Ketegangan kembali memuncak di Lebanon ketika Israel melancarkan serangan terhadap pasukan perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada Rabu pagi. Dalam pernyataan resmi yang dikeluarkan oleh United Nations Interim Force in Lebanon (UNIFIL), disebutkan bahwa pasukan perdamaian yang ditempatkan di dekat Kafer Kela menyaksikan tank Merkava milik Angkatan Pertahanan Israel (IDF) menembaki menara pengawas mereka. Akibat serangan ini, dua kamera hancur dan menara tersebut mengalami kerusakan.
Sejak Israel melakukan invasi ke Lebanon dua minggu lalu, serangan terhadap pasukan UNIFIL telah terjadi beberapa kali. Israel menuntut agar pasukan perdamaian PBB meninggalkan markasnya, namun negara-negara anggota UNIFIL menolak permintaan tersebut. Meskipun Israel mengklaim bahwa mereka hanya membidik target-target Hezbollah dan bukan pasukan UNIFIL, kenyataannya menunjukkan sebaliknya.
“Kami kembali melihat tembakan yang langsung dan tampaknya sengaja ditujukan pada posisi UNIFIL,” bunyi pernyataan dari UNIFIL pada hari Rabu. “Kami mengingatkan IDF dan semua pihak terkait akan kewajiban mereka untuk menjamin keselamatan dan keamanan personel serta properti PBB, serta menghormati kekuatan inviolabilitas markas PBB setiap saat.”
Kemarahan terhadap serangan ini disuarakan oleh negara-negara Eropa yang memiliki tentara dalam misi perdamaian ini. Perdana Menteri Italia direncanakan akan mengunjungi Beirut pada hari Jumat mendatang untuk menunjukkan kepedulian terhadap situasi yang semakin memanas ini.
Baca Juga: Uni Eropa Bersatu Tekan Israel Usai Serangan Terhadap Pasukan Penjaga Perdamaian di Lebanon
Menteri luar negeri Israel yang sama yang sebelumnya menyatakan bahwa Sekretaris Jenderal PBB tidak diterima di Israel, menyatakan pada hari Rabu bahwa UNIFIL akan memainkan peran penting dalam “hari setelah” konflik dengan Hezbollah. Namun, 16 negara Eropa yang berkontribusi pada UNIFIL menyatakan kesiapan mereka untuk memberikan tekanan politik dan diplomatik maksimal kepada Israel guna mencegah serangan lebih lanjut.
Pemerintah AS juga mengutuk penyerangan Israel terhadap pasukan perdamaian PBB serta tentara Angkatan Bersenjata Lebanon (LAF). Serangan Israel di selatan Lebanon pekan lalu mengakibatkan tewasnya dua tentara LAF dan melukai tiga lainnya. Dengan situasi yang semakin tegang, komunitas internasional menantikan langkah-langkah konkret untuk menghentikan kekerasan dan melindungi misi perdamaian PBB di wilayah tersebut.