Bappenas Siapkan Dua Skenario untuk Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen

Kamis, 17 Oktober 2024 | 06:29 WIB
Bappenas Siapkan Dua Skenario untuk Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen
Seminar Nasional CORE Indonesia, di Jakarta, Rabu (16/10/2024). (Dok: Suara.com/Tantri A)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) menyiapkan dua skenario untuk mencapai pertumbuhan ekonomi 8 persen, yang merupakan target dari Presiden terpilih Prabowo Subianto.

“Presiden terpilih punya visi mau ekonomi tumbuh 8 persen,” ucap Deputi Bidang Ekonomi Bappenas, Amalia Adininggar Widyasanti pada Seminar Nasional CORE Indonesia, di Jakarta, Rabu (16/10/2024).

Ia menjelaskan dua skenario ini untuk mengarahkan agar lima tahun mendatang ekonomi Indonesia memiliki pertumbuhan pada kisaran 7 persen yang dimana itu sekaligus merupakan syarat utama untuk mencapai visi menajdi negara maju di 2024.

“Jadi pada skenario pertama kita harus tumbuh sebesar 5,7% pada tahun 2025, pada 2026 tumbuh 6,4%, pada 2027 7%, pada 2028 sebesar 7,5%, dan tahun 2029 pada akhirnya tumbuh 8%,” paparnya.

Baca Juga: Terungkap! Gibran Tak Ikut Beri Arahan Pembekalan Calon Menteri: Cuma Mendengarkan

Sedangkan untuk skenario yang kedua opsi percepatan pertumbuhan ekonomi tahun ketika (2027) menjadi titik utama, Indonesia perlu tumbuh sebesar 6,8% pada 2025, 7,5% pada tahun 2026, 8,3% pada 2027, 8% pada 2028, dan 7,8% pada 2029.

Skenario kedua ini merupakan salah satu penyesuaian dari wacana Prabowo yang menginginkan ekonomi Indonesia tumbuh 8%.

“Buat kami yang penting adalah bagaimana mencari sumber pertumbuhan ekonomi, untuk kita bisa akselerasi pertumbuhan ekonominya, 8% sekitar itu,” tutup Amalia.

Ekonom senior CORE Indonesia, Hendri Saparini pun menambahkan Indonesia harus mendorong pertumbuhan ekonomi melompat tinggi untuk bisa keluar dari middle-income trap.

“Kita menghadapi target pemerintah baru yang ingin 8 persen. Tapi, pertumbuhan rata-rata kita itu makin lama makin rendah. Ini perlu kita ubah, karena kita perlu menuju 8 persen,” jelas Hendri.

Baca Juga: Riwayat Pendidikan Mentereng Stella Christie: Profesor Muda Digandeng Jadi Menteri Prabowo?

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI