Israel Tolak Gencatan Senjata!

Andi Ahmad S Suara.Com
Rabu, 16 Oktober 2024 | 16:20 WIB
Israel Tolak Gencatan Senjata!
Warga memeriksa kehancuran pasca serangan Israel di Mreijeh, pinggiran selatan Beirut, Lebanon, Jumat (4/10/2024). [AFP]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pemimpin Israel Benjamin Netanyahu dengan tegas menolak gencatan senjata sepihak dengan Hizbullah di Lebanon. Hal itu diungkapkan kepada Presiden Prancis Emmanuel Macron.

Pernyataan itu disampaikan kepada Presiden Prancis Emmanuel Macron oleh Netanyahu lewat panggilan telepon.

Netanyahu mengatakan bahwa dia menentang gencatan senjata sepihak atau upaya penyelesaian lain yang "tidak akan mengubah situasi keamanan di Lebanon."

Kementerian Luar Negeri Prancis pada 9 Oktober mengumumkan bahwa Macron akan menggelar konferensi internasional tentang konflik di Lebanon pada 24 Oktober di Paris.

Konferensi itu akan mempertemukan negara-negara mitra Lebanon, PBB, Uni Eropa, organisasi-organisasi internasional dan regional, serta masyarakat sipil untuk menghimpun dukungan dan bantuan bagi Lebanon.

Menurut laporan surat kabar Prancis Le Parisien pada Selasa, Macron mengatakan dalam rapat kabinet bahwa "Netanyahu tidak boleh lupa bahwa Israel didirikan (pada 1948) oleh keputusan PBB, sehingga dia tidak bisa mengabaikan resolusi-resolusi PBB."

Pernyataan Macron itu muncul di tengah ketegangan di Lebanon selatan, di mana pasukan Israel telah menyerang pasukan penjaga perdamaian PBB di Lebanon (UNIFIL).

Pada 6 Oktober, Macron menyerukan agar pengiriman senjata yang digunakan Israel di Gaza, dihentikan. Dia mengatakan bahwa Prancis "tidak terlibat" dalam pengiriman senjata seperti itu.

Netanyahu, yang mengecam pernyataan Macron itu, mengatakan, "Israel akan menang dengan atau tanpa Anda."

Baca Juga: AS Ancaman Akan Hentikan Bantuan Militer untuk Israel Jika Tak Melakukan Hal Ini

Namun, beberapa jam setelah komentar Macron itu muncul, kantornya menegaskan bahwa Prancis akan terus menyediakan Israel dengan peralatan yang diperlukan "untuk membela diri."

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI