"Polda NTB dan DPRD NTB bersekongkol untuk menjatuhkan masyarakat. Gerakan perlawanan kami itu terus kami tingkatkan. Surat dari Polda bukan buat kami takut tapi lebih kepada amunisi yang baru," katanya.
Pihak rektorat disebut tetap memberikan dukungan kepada mahasiswa terutama yang sudah ditetapkan sebagai tersangka.
Status pendidikan enam mahasiswa yang sudah ditetapkan sebagai tersangka akan tetap dilindungi.
"Walaupun jadi tersangka pendidikan tetap terlaksana. Pihak Unram akan mendukung gerakan-gerakan kemahasiswaan, perlawanan untuk pembenaran," katanya.
Setelah ditetapkan sebagai tersangka, para mahasiswa tetap berkomunikasi dengan orangtua untuk memberikan pengertian agar tidak khawatir. Karena dipastikan proses pendidikan akan tetap berjalan.
"Kita masih berkomunikasi dengan orang tua yang jadi tersangka agar tetap tenang," katanya.
Jika harus ditahan sambungnya para mahasiswa sudah siap. Tidak hanya mahasiswa yang sudah menjadi tersangka melainkan mahasiswa lainnya sebagai bentuk solidaritas.
"Kalau bisa satu sel itu kita gunakan untuk 100 orang kami siap dari aliansi NTB melawan," katanya.
Ia mengatakan, pemeriksaan terhadap enam mahasiswa yang menjadi tersangka akan diperiksa Jum'at (18/10) pekan ini. Sebagai bentuk solidaritas para mahasiswa akan mendampingi para tersangka saat pemeriksaan.
Baca Juga: Gelar Konferensi, Mahasiswa Minta Adili Jokowi hingga Singgung Fufufafa
"Kami akan terus membersamai apapun sifat panggilannya. Tentu akan membawa masa yang banyak ," katanya.