Dicap Kabinet Rasa Mulyono, Rocky Gerung Sebut Prabowo Bakal Diterpa 'Badai' di 100 Hari Kerja

Selasa, 15 Oktober 2024 | 15:17 WIB
Dicap Kabinet Rasa Mulyono, Rocky Gerung Sebut Prabowo Bakal Diterpa 'Badai' di 100 Hari Kerja
Presiden Jokowi dan Presiden Terpilih Prabowo Subianto (Instagram)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pengamat politik, Rocky Gerung menanggapi soal wajah lama yang ikut masuk dalam daftar 49 calon menteri di kabinet Presiden dan Wakil Presiden terpilih, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Wajah lama yang dimaksud adalah sederet nama menteri di era Presiden Jokowi yang ikut dipanggil oleh Prabowo di kediamannya, Kertanegara, Jakarta Selatan, Senin kemarin.

Dalam tayangan di akun Youtube Forum News Network (FNN) pada Selasa (15/10/2024), Rocky Gerung menanggapi pertanyaan jurnalis senior, Hersubeno Arief soal mencuatnya sindiran 'kabinet Prabowo rasa Mulyono' setelah sederet menteri era Jokowi yang menjadi calon menteri Prabowo.

"Nah selain besar banyak sekali menteri Jokowi yang masuk kembali ini membuat banyak pengamat terkejut dan menyebut kabinet Prabowo ini kabinet Prabowo rasa Mulyono," ujar Hersubeno dikutip Suara.com, Selasa.

Pengamat politik Rocky Gerung (YouTube/Keadilan TV)
Pengamat politik Rocky Gerung (YouTube/Keadilan TV)

Soal nama-nama lama yang berpeluang masuk di kabinet Prabowo itu dianggap memang tidak layak dan pantas untuk dikritik. Bahkan, Rocky memprediksi nantinya akan ada perombakan kabinet besar-besaran di pemerintahan Prabowo di 100 hari kerja setelah dilantik pada 20 Oktober 2024 mendatang.

Baca Juga: Siap Masuk Kabinet Prabowo, Kekayaan Wakapolri Agus Andrianto Tembus Rp19, 8 Miliar: Sederet Asetnya Gak Kaleng-kaleng!

"Ya tentu tidak layak kalau mesti dikasih kritik hari ini tapi sangat mungkin ya 100 hari setelah sekarang itu mungkin akan ada reshuffle pertama tuh," ujar Rocky.

Rocky pun menyoroti gemuknya jumlah partai politik di Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus yang merupakan pendukung Prabowo-Gibran di Pilpres lalu. Diketahui, ada 49 calon menteri yang telah dipanggil Prabowo yang kebanyakan berasal dari partai politik di KIM Plus.

Terkait itu, Rocky Gerung pun menganggap jika koordinasi di kabinet pemerintahan mendatang kelak akan sulit karena imbas adanya penambahan jumlah menteri di kabinet Prabowo.

"Saya cuma membayangkan bahwa koordinasinya akan sangat berat dan dalam 100 hari prestasi menteri-menteri ini harus memperlihatkan performance yang sangat tinggi, sebetulnya kan. Tapi sekali lagi karena posturnya besar ya institusinya juga akan mengalami kesulitan untuk manuvering," ungkapnya.

Diketahui, dari total 49 calon menteri yang dipanggil Prabowo ke Kertanegara berisi 30 persen nama lama, yakni menteri-menteri di era Persiden Jokowi. Dari sederet nama calon menteri itu tercatat merupakan 16 menteri dan 1 wakil menteri Jokowi.

Baca Juga: Sebentar Lagi jadi Wapres, Gibran Disebut bakal Warisi Sikap Poker Face Jokowi, Pakar: Buah Jatuh Gak Jauh dari Pohonnya

Adapun daftar belasan menteri dan satu wamen yang dipanggil Prabowo sebagai berikut:

  1. Menteri Sosial, Saifullah Yusuf
  2. Menteri Agraria Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional, Agus Harimurti Yudhoyono
  3. Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian
  4. Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan
  5. Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia
  6. Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang
  7. Menteri Sekretaris Negara, Pratikno
  8. Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono
  9. Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman
  10. Menteri BUMN, Erick Thohir
  11. Menteri Pemuda dan Olahraga, Dito Ariotedjo
  12. Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin
  13. Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto
  14. Menteri Keuangan, Sri Mulyani
  15. Menteri Hukum dan HAM, Supratman Andi Agtas
  16. Menteri Investasi/BKPM, Rosan Roeslani
  17. Wamen Agraria Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional, Raja Juli Antoni

Soal kabar Prabowo bakal memboyong nama-nama menteri era Jokowi ke kabinetnya mendatang sebelumnya telajh disampaikan Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani.

"Ada beberapa nama yang sekarang duduk sebagai menteri kemudian kembali menduduki pada pos yang sama atau berbeda," kata Muzani di komplek Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (14/10/2024).

Muzani menyampaikam alasan mengapa menteri-menteri dari kabinet pemerintahan Jokowi turut diboyong bekerja di kabinet pemerintahan Prabowo.

"Ada beberapa yang cukup competible cukup bagus untuk duduk lagi sebagai menteri," kata Muzani.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI