Rumah Sakit Diserang, Ratusan Ribu Warga Lebanon Kehilangan Akses Kesehatan

Bella Suara.Com
Selasa, 15 Oktober 2024 | 14:49 WIB
Rumah Sakit Diserang, Ratusan Ribu Warga Lebanon Kehilangan Akses Kesehatan
Warga memeriksa kehancuran pasca serangan Israel di Mreijeh, pinggiran selatan Beirut, Lebanon, Jumat (4/10/2024). [AFP]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Komite Internasional Palang Merah (ICRC) pada Senin menyerukan perlindungan terhadap sistem kesehatan di Lebanon setelah laporan serangan udara Israel yang mengenai tenaga medis di tengah konflik antara Israel dan Hizbullah.

Nicolas Von Arx, direktur regional ICRC untuk Timur Dekat, menyampaikan keprihatinan mendalamnya terhadap serangan yang menargetkan fasilitas kesehatan.

“Saya sungguh... meminta perlindungan untuk tenaga medis, ambulans, rumah sakit, dan pusat kesehatan primer,” ujarnya.

Krisis Kesehatan di Tengah Konflik

Serangan terhadap fasilitas kesehatan, menurut Von Arx, adalah sangat mengkhawatirkan. Ia menekankan bahwa setiap serangan yang merusak rumah sakit berarti ribuan hingga puluhan ribu orang kehilangan akses untuk mendapatkan perawatan medis, melahirkan di tempat yang aman, atau mengobati luka-luka mereka.

Baca Juga: Cek Fakta: Arab Saudi Larang Imam Masjid Doakan Palestina

Sejak peningkatan serangan udara Israel pada 23 September yang terutama menyasar Hizbullah di Lebanon, lebih dari 1.315 orang telah tewas menurut catatan kementerian kesehatan, meskipun jumlah sebenarnya kemungkinan lebih tinggi. Serangan ini, yang difokuskan di wilayah selatan dan timur Lebanon serta pinggiran selatan Beirut yang padat penduduk, telah memaksa 1,2 juta orang mengungsi dari rumah mereka.

Kerusakan Fasilitas Kesehatan

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), dari 207 pusat kesehatan primer di area konflik Lebanon, 100 di antaranya kini tutup akibat kekerasan yang semakin meningkat. Selain itu, lima rumah sakit telah berhenti beroperasi karena kerusakan struktural akibat serangan, sementara hampir 100 kematian tenaga medis dilaporkan terjadi dalam satu tahun terakhir.

Von Arx menambahkan bahwa ICRC sangat prihatin terhadap perpindahan massal dan kerusakan pada sistem kesehatan, yang semakin memperburuk penderitaan di Lebanon yang telah dihantam krisis ekonomi selama lima tahun terakhir. Prioritas ICRC saat ini adalah mengirimkan bantuan serta mendukung sektor kesehatan dengan mendirikan unit trauma di Beirut dan wilayah timur Lebanon.

Kendala Misi Kemanusiaan

Von Arx juga mengungkapkan kesulitan tim ICRC untuk bekerja di wilayah selatan Lebanon yang menjadi zona konflik. “Sangat sulit untuk mencapai wilayah tersebut,” katanya.

Seruan perlindungan juga disampaikan setelah sebuah serangan Israel menghantam sebuah kota di Lebanon timur saat konvoi bantuan melintas, menyebabkan salah satu pengemudi terluka, menurut laporan dari gubernur setempat dan media resmi.

Baca Juga: Potret Tenda Pengungsi Palestina Hancur Lebur Usai Diserang Israel

Von Arx menegaskan bahwa para pekerja kemanusiaan harus dihormati dan dilindungi agar dapat menjalankan tugas mereka yang sangat vital di tengah krisis ini.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI