AS Beri Peringatan Tegas Terhadap Iran atas Ancaman Kepada Trump: Mereka Akan Menghadapi Konsekuensi Serius!

Bella Suara.Com
Selasa, 15 Oktober 2024 | 13:34 WIB
AS Beri Peringatan Tegas Terhadap Iran atas Ancaman Kepada Trump: Mereka Akan Menghadapi Konsekuensi Serius!
Donald Trump (instagram/donaldtrump)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pemerintah Amerika Serikat telah mengeluarkan peringatan keras kepada Iran untuk menghentikan segala bentuk rencana terhadap mantan Presiden Donald Trump. Washington menegaskan bahwa setiap upaya terhadap hidup Trump akan dianggap sebagai aksi perang, menurut pernyataan seorang pejabat AS pada hari Senin.

Pejabat tersebut, yang berbicara tanpa menyebutkan namanya, mengungkapkan bahwa Presiden Joe Biden secara rutin mendapatkan laporan terkait ancaman ini. Ia lantas memberikan instruksi kepada timnya untuk menindaklanjuti rencana-rencana Iran yang mengancam warga Amerika.

Atas arahan Biden, sejumlah pejabat senior AS telah mengirimkan pesan langsung kepada pejabat tinggi pemerintah Iran, memperingatkan agar mereka segera menghentikan segala rencana plot terhadap Trump dan mantan pejabat AS lainnya.

“Iran telah diberi tahu bahwa Washington akan menganggap setiap upaya yang dilakukan terhadap hidup Trump sebagai tindakan perang,” jelas pejabat tersebut.

Baca Juga: Israel Janji Serangan Balasan Tak Akan Sentuh Fasilitas Nuklir dan Minyak, Biden Bernafas Lega?

Di sisi lain, Iran menyangkal terlibat dalam urusan dalam negeri AS, dan menuduh sebaliknya bahwa Washington telah ikut campur dalam urusan Iran selama beberapa dekade. Mereka merujuk pada berbagai peristiwa, termasuk kudeta tahun 1953 yang menggulingkan perdana menteri Iran hingga pembunuhan komandan militer mereka pada tahun 2020.

Tindakan Trump di Masa Lalu Membuat Ketegangan Meningkat

Pada Januari 2020, Trump memerintahkan serangan udara AS yang menewaskan komandan militer terkemuka Iran, Qassem Soleimani. Serangan ini dilakukan setelah Trump menerima laporan intelijen bahwa Soleimani merencanakan serangan terhadap diplomat dan pasukan AS di Irak, Lebanon, Suriah, dan beberapa wilayah lainnya di Timur Tengah.

Kini, Trump, yang merupakan kandidat dari Partai Republik, sedang berusaha untuk kembali ke Gedung Putih setelah kekalahan dalam pemilu 2020 dari Biden. Ia sedang bersaing ketat dengan Wakil Presiden Kamala Harris dalam pemilu yang akan berlangsung pada 5 November mendatang.

Tim kampanye Trump mengonfirmasi pada 24 September bahwa mantan presiden itu telah diberi penjelasan oleh pejabat intelijen AS terkait ancaman dari Iran.

Baca Juga: Dari Ave Maria hingga Guns N' Roses, Trump Ubah Kampanye Jadi Konser Musik Dadakan

Gedung Putih menegaskan bahwa ancaman Iran terhadap Trump telah dipantau dengan ketat selama bertahun-tahun. Juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS, Sean Savett, memperingatkan bahwa akan ada konsekuensi serius jika Iran menyerang warga AS, termasuk mantan presiden.

“Kami menganggap ini sebagai masalah keamanan nasional dan keamanan dalam negeri dengan prioritas tertinggi, dan kami sangat mengutuk Iran atas ancaman terang-terangan ini. Jika Iran menyerang warga negara kami, baik yang masih bertugas maupun yang sudah tidak lagi, mereka akan menghadapi konsekuensi yang sangat serius,” ujar Savett.

Savett juga menambahkan bahwa lembaga-lembaga terkait terus menyediakan informasi terbaru terkait ancaman kepada tim keamanan Trump.

“Presiden Biden telah menegaskan kembali bahwa Dinas Rahasia AS harus mendapatkan semua sumber daya dan langkah-langkah perlindungan yang diperlukan untuk menghadapi ancaman yang berkembang terhadap mantan presiden,” jelasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI