PM Irlandia Protes Israel soal Pasukan PBB, Raja Yordania Peringatkan Konflik Lebih Luas di Timur Tengah

Aprilo Ade Wismoyo Suara.Com
Selasa, 15 Oktober 2024 | 06:47 WIB
PM Irlandia Protes Israel soal Pasukan PBB, Raja Yordania Peringatkan Konflik Lebih Luas di Timur Tengah
Hari Ini FIFA Bakal Kartu Merah Israel? Jibril: Jika Tidak Sekarang, Kapan Lagi [Tangkap layar X]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Perdana Menteri Simon Harris dari Irlandia, yang memiliki pasukan dalam misi UNIFIL, pada hari Senin mengatakan kepada Presiden Israel Isaac Herzog melalui panggilan telepon bahwa UNIFIL memiliki "mandat yang jelas dari Dewan Keamanan, dan bahwa UNIFIL harus diizinkan untuk menjalankan fungsinya tanpa hambatan," kata kantor Harris.

Serangan Hamas terhadap Israel tahun lalu yang memicu perang di Gaza mengakibatkan kematian 1.206 orang, sebagian besar warga sipil, menurut penghitungan AFP atas angka resmi Israel.

Jumlah tersebut termasuk sandera yang terbunuh dalam penahanan.

Kampanye militer balasan Israel di Gaza telah menewaskan42.289 orang menurut kementerian kesehatan di wilayah yang dikuasai Hamas, sebagian besar warga sipil. PBB telah menggambarkan angka-angka tersebut sebagai angka yang dapat diandalkan.

Baca Juga: Tegas! Paus Fransiskus Minta Israel Hormati Pasukan Perdamaian PBB

Dengan perang di sana, dan di Lebanon, yang tidak menunjukkan tanda-tanda akan mereda, ketakutan akan konflik regional yang lebih luas telah membuat Iran, yang mendukung Hizbullah dan Hamas, terlibat dalam upaya diplomatik dengan sekutu dan kekuatan lain.

Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi bertemu dengan seorang pejabat senior dari gerakan Huthi Yaman yang didukung Iran di Oman, perhentian terakhir dalam lawatan diplomatik regional.

Raja Yordania Abdullah II memperingatkan tentang "perang regional yang akan merugikan semua orang," selama pertemuan dengan Perdana Menteri Lebanon Najib Mikati pada hari Senin.

Tepat sebelum serangan hari Minggu di pangkalan militer Israel, Pentagon mengatakan akan mengerahkan sistem antirudal ketinggian tinggi yang dikenal sebagai THAAD ke Israel untuk lebih meningkatkan pertahanan sekutunya terhadap potensi serangan Iran.

Israel masih mempertimbangkan tanggapannya terhadap serangan rudal pada tanggal 1 Oktober oleh Iran, yang merupakan serangan terbaru dari dua serangan yang telah dilakukan terhadap Israel tahun ini.

Baca Juga: Apa Itu THAAD? Dikirim Amerika Serikat Untuk Bantu Israel

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI