Suara.com - Baru-baru ini calon Presiden Amerika Serikat (AS) dari Partai Demokrat, Kamala Harris melakukan pertemuan dengan komunitas lesbian, gay, biseksual, dan transgender atau (LGBT).
Bahkan, Kamala Harris mengunggah foto bersama komunitas LGBT di akun instagram. Terlihat dia begitu sumringah saat bersama komunitas bendera pelangi itu.
Dalam unggahannya, Kamala menyinggung soal saling menghargai satu sama lain warga Amerika Serikat.
"Kepada komunitas LGBTQI+ pada Hari Coming Out Nasional: Anda dihargai berdasarkan siapa diri Anda sebenarnya, di mana pun Anda berada dalam perjalanan Anda," tulisnya dikutip pada unggahan akun instagram @kamalaharris.
Baca Juga: Tegas! Paus Fransiskus Minta Israel Hormati Pasukan Perdamaian PBB
Kamala Bakal Kuasai Senat Amerika Serikat
Partai Republik diperkirakan akan menguasai Senat Amerika Serikat (AS) dalam pemilu November, karena kursi di Negara Bagian Montana kemungkinan akan beralih ke Partai Republik.
Perkiraan itu muncul dari sebuah jajak pendapat yang dirilis oleh The New York Times dan Siena College pada Kamis (10/10).
Senator Demokrat Jon Tester dari Montana tertinggal delapan poin di belakang penantang dari Partai Republik, Tim Sheehy, menurut jajak pendapat tersebut.
Partai Republik juga unggul dalam pemilihan kunci untuk Senat di Texas dan Florida.
Baca Juga: Apa Itu THAAD? Dikirim Amerika Serikat Untuk Bantu Israel
Di Texas, Ted Cruz unggul empat poin atas Colin Allred, sedangkan di Florida, Rick Scott memimpin sembilan poin atas Debbie Mucarsel-Powell.
Meskipun Demokrat saat ini memiliki mayoritas 51 kursi di Senat, mereka dipastikan akan kehilangan satu kursi ke Partai Republik -- karena Senator Joe Manchin dari Virginia Barat pensiun -- dan tidak bisa kehilangan kursi lebih banyak.
Skenario terbaik yang realistis bagi Partai Demokrat adalah hasil imbang 50-50 dengan Partai Republik dalam pemilihan umum Senat.
Kemudian jika Kamala Harris memenangkan pemilihan presiden, calon wakil presiden dari Demokrat, Tim Walz, akan menjadi penentu suara di Senat.
Jajak pendapat tersebut melibatkan 617 pemilih di Texas dari 29 September hingga 4 Oktober, 656 pemilih di Montana dari 5 hingga 8 Oktober, dan 622 pemilih di Florida dari 29 September hingga 6 Oktober.