Suara.com - Imam Yesuit pertama dan orang Amerika Latin keturunan Italia pertama yang terpilih sebagai Paus, Paus Fransiskus meminta dengan tegas kepada Israel untuk menghormati pasukan perdamaian PBB.
Perlu diketahui, pada Ahad (13/10/2024) militer Israel melakukan serangan dan menyasar markas Pasukan Sementara PBB di Lebanon (UNIFIL).
"Saya dekat dengan semua penduduk yang terlibat, di Palestina, Israel dan Lebanon, di mana saya meminta pasukan penjaga perdamaian PBB untuk dihormati," tulis Paus di X.
Paus mengaku bahwa dirinya mengikuti perkembangan pertempuran di Timur Tengah dengan keprihatinan.
Baca Juga: Apa Itu THAAD? Dikirim Amerika Serikat Untuk Bantu Israel
"Saya sekali lagi menyerukan gencatan senjata segera di semua lini. Jalur diplomasi dan dialog harus dilakukan demi mencapai perdamaian," tulisnya.
Pada Kamis (10/10) UNIFIL menyatakan tank Israel menembaki menara pemantau di markas pasukan penjaga perdamaian di Kota Naqoura di Lebanon selatan.
Serangan langsung tersebut menyebabkan dua penjaga perdamaian terjatuh dan mengalami luka-luka.
Keesokan harinya pada Jumat (11/10) dua penjaga perdamaian lainnya terluka akibat dua ledakan di dekat menara pemantau di Naqoura.
Israel melancarkan operasi darat terhadap kelompok perlawanan Hizbullah di Lebanon selatan sejak 1 Oktober, sambil terus meluncurkan serangan udara dan roket ke kelompok tersebut.
Baca Juga: Rencana Israel Usir Palestina dengan Serangan Brutal ke Jalur Gaza
Menurut PBB, pasukan penjaga perdamaian UNIFIL berulang kali diserang selama terjadi konflik antara Israel dan Hizbullah. [Antara].