Suara.com - Enam komunitas lintas agama siap menyebarkan kurikulum perdamaian ke sekolah-sekolah, terutama sekolah di Jawa dan Sumatra.
Program ini merupakan bagian dari inisiatif Breaking Down The Wall, hasil kolaborasi PeaceGeneration Indonesia dengan Campaign, startup sosial yang mengelola aplikasi Campaign #ForABetterWorld.
Komunitas yang terpilih akan menerima hibah sebesar Rp30 juta untuk mengedukasi 180 siswa dan 72 guru tentang 12 nilai dasar perdamaian.
Kurikulum perdamaian yang dikembangkan PeaceGen menggunakan pendekatan yang interaktif dan menyenangkan, termasuk modul berbasis experiential learning, video interaktif, board game, serta panduan bagi fasilitator.
Baca Juga: Jangan Hina Kekurangan Sesama dalam Buku Dongeng Guru Baru di Sekolah Badut
Menurut Lindawati Sumpena, Learning & Product Development Manager PeaceGeneration Indonesia, kurikulum ini dibuat karena perdamaian bukanlah konsep yang mudah dipahami.
"Konsepnya abstrak dan luas. Untuk mendorong penerapan nilai-nilai ini, kita memerlukan strategi yang terstruktur dan aplikatif, terutama melalui kegiatan edukasi. Hal ini bertujuan untuk membangun kesadaran yang dapat mencegah konflik kekerasan di masa mendatang," ujar Linda.
Kurikulum ini terbukti efektif dalam mendukung berbagai institusi dan telah digunakan di 108 kota di Indonesia serta di negara lain seperti Malaysia, Thailand, Filipina, dan Tanzania.
Berikut ini adalah daftar enam komunitas atau organisasi sosial yang terpilih:
1. Inspiration House – Fokus pada pendidikan, toleransi, dan keberagaman. Meluncurkan kampanye Harmoni Kids Trip untuk mengenalkan keberagaman kepada anak usia dini di Cirebon.
Baca Juga: Dear Pak Prabowo: Biaya Sekolah Makin Tidak Ramah, Orang Tua Berkeluh Kesah
2. Kompas Iman – Jaringan masyarakat sipil yang bergerak di isu keberagaman dan HAM di Jawa Barat. Mengadakan program Sarasehan Kopi di Tasikmalaya untuk mempromosikan dialog lintas agama.
3. 1001 Mimpi Bocil – Menggelar aksi Bina Damai di Bantar Gebang, melibatkan berbagai elemen masyarakat dalam kegiatan bina damai dan pelestarian lingkungan.
4. CAMAR – Memberdayakan pemuda di Medan dengan program edukasi kebebasan beragama untuk anak-anak.
5. PBHI Sumatera Barat – Meluncurkan diskusi publik untuk mempromosikan kebebasan beragama bagi minoritas di Pariaman.
6. Nasyiatul Aisyiyah Lampung – Menggelar sosialisasi toleransi beragama untuk siswa SMA di Lampung, dengan fokus pada inklusi sosial dan gender.
Adapun komunitas-komunitas yang telah terpilih tersebut telah melalui proses seleksi yang ketat. Mereka diharapkan diharapkan bisa agen perubahan untuk mengajak menyelesaikan aksi kampanye perdamaian.