Tolak Gencatan Senjata? AS Kirim Pasukan Militer ke Israel Untuk Lawan Iran

Andi Ahmad S Suara.Com
Senin, 14 Oktober 2024 | 19:16 WIB
Tolak Gencatan Senjata? AS Kirim Pasukan Militer ke Israel Untuk Lawan Iran
Ilustrasi tentara Amerika Serikat. (AFP)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Amerika Serikat nampaknya menolak gencatan senjata di wilayah Lebanon, pasalnya mereka baru-baru ini mengirimkan pasukan militer untuk membantu Israel dalam serangan ke Iran.

Hal itu diungkapjan Departemen Pertahanan Amerika Serikat. Menurut berita dilansir dari Antara, mereka akan mengirim kesatuan senjata pertahanan udara THAAD beserta sejumlah personel militer AS ke Israel atas perintah Presiden AS Joe Biden.

"Atas arahan Presiden, Menteri Pertahanan Austin mengizinkan pengerahan THAAD, dan kru personel militer AS terkait, ke Israel untuk membantu pertahanan udara Israel," kata Juru bicara Pentagon Pat Ryder.

Langkah AS itu, menurut jubir, diputuskan setelah Iran melakukan serangan tak terduga ke Israel pada 13 April dan 1 Oktober. 

Pengiriman paket senjata itu ditujukan untuk meningkatkan kemampuan pertahanan udara Israel guna melindungi warga Israel dari serangan rudal balistik Iran, kata Ryder menambahkan. 

AS dalam beberapa bulan terakhir ini membuat penyesuaian pada kebijakan militernya.  

Washington diperkirakan akan mengirim sekitar 100 tentara ke Israel untuk mengoperasikan kesatuan THAAD (Terminal High-Altitude Area Defense), menurut informasi teknis THAAD yang didapat Sputnik.

Setiap paket THAAD terdiri dari enam peluncur -- masing-masing berisi delapan peluru kendali -- yang dipasang pada kendaraan kargo, 48 rudal pencegat, serta 95 personel yang mengoperasikannya.

Selain itu, satuan THAAD memiliki radar pengawasan bergerak dan radar pengendali, juga perangkat pengendali taktis dan komunikasi.

Baca Juga: Gara-gara Ukraina Masuk ke NATO, Perang Dunia ke III Bakal Terjadi?

Pada 1 Oktober, Iran meluncurkan 180 rudal balistik ke arah Israel sebagai tanggapan atas pembunuhan pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah, pemimpin politik Hamas Ismail Haniyeh, dan komandan senior IRGC Abbas Nilforoushan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI