Suara.com - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mendalami pencairan anggaran di Basarnas untuk mengusut kasus dugaan korupsi dalam pengadaan truk angkut personil 4WD dan rescue carrier vehicle di lingkungan Basarnas tahun 2012-2018.
Dugaan korupsi itu didalami KPK melalui pemeriksaan yang dilakukan terhadap Staf Operator Bagian Keuangan Basarnas Tahun 2014, Agustinus Tri Setiawan.
"Saksi didalami terkait dengan pencairan anggaran di Basarnas," kata Juru Bicara KPK Tessa Mahardhika kepada wartawan, Senin (14/10/2024).
Tak hanya itu, KPK juga mendalami kepemilikan tanah tersangka melalui pemeriksaan terhadap Kasi PHP Kantor Pertanahan Kota Bogor Anang Hendri Prayogo serta Karo Kasi Pengendalian dan Penanganan Sengketa BPN Kabupaten Bogor I.
Baca Juga: Hari Ini KPK Periksa Eks Kepala Basarnas Alfan Baharudin, Terkait Kasus Apa?
"Saksi didalami terkait kepemilikan tanah tersangka," ujar Tessa.
Sebelumnya, KPK menahan tiga orang terkait kasus dugaan korupsi pada pengadaan truk angkut personel 4WD dan rescue carrier vehicle di lingkungan Basarnas.
Adapun tiga tersangka yang di tahan KPK ialah Sestama Basarnas Max Ruland Boseke (MRB), mantan Kasubdit Pengawakan dan Perbekalan Direktorat Sarana dan Prasarana Badan SAR Anjar Sulistiyono (JS), serta Direktur CV Delima Mandiri William Widarta (WLW).
Ketiganya akan menjalani penahanan selama 20 hari sejak 25 Juni 2024 hingga 14 Juli 2024 di Rutan Cabang KPK. Adapun kerugian negara akibat perbuatan yang dilakukan tiga tersangka ini ditaksir mencapai Rp20,4 miliar.
Para tersangka ini diduga melanggar Pasal 2 ayat (1) atau Pasal 3 jo Pasal 18 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang pemberantasan tindak pidana korupsi sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang perubahan atas Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang pemberantasan tindak pidana korupsi jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP.
Baca Juga: KPK Resmi Tahan 3 Tersangka Kasus Korupsi Truk Angkut Basarnas, Ini Nama-namanya!