Emmanuel Macron Minta Benjamin Netanyahu Hentikan Serangan ke Lebanon, Khawatir Hal Ini Terjadi

Andi Ahmad S Suara.Com
Senin, 14 Oktober 2024 | 02:05 WIB
Emmanuel Macron Minta Benjamin Netanyahu Hentikan Serangan ke Lebanon, Khawatir Hal Ini Terjadi
Ekspresi Presiden Prancis Emmanuel Macron setelah Prancis memenangkan pertandingan semifinal Piala Dunia 2022 atas Maroko di Stadion Al-Bayt di Al Khor, utara Doha pada Kamis (15/12/2022) dini hari WIB. Aneh ANDERSEN / AFP.
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Presiden Prancis Emmanuel Macron meminta Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menghentikan serangan ke wilayah Lebanon.

Hal itu diungkapkan saat membahas situasi regional di Timur Tengah dengan Perdana Menteri Irak Mohammed Shia al-Sudani dan Ketua Parlemen Lebanon, Nabih Berri.

Macron dan al-Sudani menyampaikan kekhawatiran serius tentang meningkatnya ketegangan di Timur Tengah, menurut pernyataan dari Istana Elysee pada Sabtu (12/10).

Mereka menegaskan kembali komitmen bersama mereka untuk mencegah konflik regional lebih lanjut.

Macron juga menyampaikan solidaritas dengan warga sipil yang terkena dampak serangan Israel dan menyerukan gencatan senjata segera di Gaza dan Lebanon.

Kedua pemimpin juga berjanji untuk memperkuat hubungan bilateral di semua sektor.

Secara terpisah, Macron melakukan percakapan telepon dengan Ketua Parlemen Lebanon Nabih Berri.

Presiden Prancis itu menyuarakan keprihatinan yang mendalam atas intensitas serangan Israel terhadap Lebanon dan dampaknya yang "dramatis" terhadap warga sipil. Dia menekankan perlunya gencatan senjata yang mendesak di Lebanon.

Selain itu, Macron menegaskan kembali komitmen Prancis untuk menjaga kedaulatan, integritas teritorial, dan keamanan Lebanon sesuai dengan Resolusi PBB 1701.

Baca Juga: Iran: Amerika Serikat 'Bunuh Diri' Jika Kirim Pasukan Untuk Bantu Israel

Dia mendesak semua partai politik untuk bersatu "pada momen kritis ini" guna memilih seorang presiden yang akan bertindak sebagai "penjamin persatuan nasional."

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI