Suara.com - Pemerintah Iran dengan tegas akan berada di sisi Lebanon di tengah serangan Israel kepada negara tersebut. Bahkan, mereka akan mendukung keputusan pemerintah dan kelompok perlawanan (Hizbullah).
"Saya membawa pesan dari kepemimpinan Iran bahwa negara kami akan tetap di sisi Lebanon selama masa-masa sulit ini," kata Ketua Parlemen Iran Mohammad Bagher Ghalibaf, dilansir dari Antara, Minggu (13/10/2024).
Ketua parlemen Iran itu mengatakan "Pemerintah dan bangsa Iran siap membantu orang-orang yang mengungsi dan dilanda perang di Lebanon dengan mengirimkan pasokan yang meluas melalui koridor udara. ”
Ghalibaf dijadwalkan berangkat dari Beirut menuju Jenewa untuk menghadiri pertemuan Inter-Parliamentary Union (IPU) di mana dia mengatakan akan menyampaikan pesan penindasan terhadap rakyat Lebanon, menurut kantor berita negara yang dikelola pemerintah, IRNA.
Baca Juga: Selain Ponsel, Perangkat Ini Dilarang di Penerbangan Iran, Apa Saja?
Israel telah melakukan serangan udara besar-besaran di Lebanon terhadap apa yang diklaimnya sebagai target Hizbullah sejak 23 September, menewaskan setidaknya 1.437 orang, melukai lebih dari 4.123, dan menyebabkan lebih dari 1,34 juta orang mengungsi.
Serangan udara tersebut adalah eskalasi dari perang lintas batas antara Israel dan Hizbullah selama setahun sejak terjadi serangan di Jalur Gaza.
Meski masyarakat internasional memperingatkan bahwa Timur Tengah berada di ambang perang regional di tengah serangan tanpa henti Israel terhadap Gaza dan Lebanon, Tel Aviv telah memperluas konflik dengan meluncurkan serangan ke Lebanon selatan pada 1 Oktober. [Antara].