Suara.com - Kementerian Kesehatan Lebanon mengatakan serangan Israel terhadap tiga desa di luar basis tradisional Hizbullah telah menewaskan sedikitnya 15 orang pada hari Sabtu, sementara media pemerintah melaporkan serangan lanjutan di tempat lain.
Serangan musuh Israel terhadap Maaysra, sebuah desa mayoritas Muslim Syiah di daerah pegunungan yang sebagian besar penduduknya beragama Kristen di utara Beirut, menewaskan sembilan orang dan melukai 15 orang, kata kementerian dalam sebuah pernyataan, memperbarui jumlah korban sebelumnya.
Seorang koresponden AFP di Maaysra melihat ekskavator berusaha memindahkan bongkahan bangunan yang hancur. Petugas darurat, salah satunya menggunakan palu godam manual, mencoba menerobos lempengan beton besar.
Secara terpisah, kementerian mengatakan empat orang tewas dan 18 lainnya terluka dalam "serangan musuh Israel" terhadap Barja di distrik Shouf di selatan ibu kota.
Kementerian melaporkan dua orang tewas, empat orang terluka dan bagian tubuh dalam serangan Israel terhadap Deir Billa, sekitar 15 kilometer (sembilan mil) dari kota Batroun di pantai utara Lebanon.
Tes DNA tengah dilakukan untuk menentukan identitas jenazah, pernyataan tersebut menambahkan.
Kantor Berita Nasional (NNA) resmi mengatakan "serangan Israel" menargetkan sebuah rumah di Deir Billa tempat keluarga-keluarga dari Lebanon selatan berlindung.
Koresponden AFP lainnya di Deir Billa melihat kasur, bantal, seprai, keranjang cucian, dan pakaian di antara reruntuhan, saat orang-orang menyisir puing-puing dengan tangan dan asap mengepul dari tumpukan yang membara.
Di Lebanon timur, manajemen rumah sakit Tal Chiha mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa fasilitas tersebut telah mengalami kerusakan material ringan karena serangan yang menargetkan daerah sekitar kota Zahle yang sebagian besar beragama Kristen.
Baca Juga: Ternyata Begini Nasib Warga Kristen Lebanon yang Terjebak di Tengah Konflik Israel-Hezbollah
Tidak ada pasien atau staf yang terluka dan rumah sakit tersebut masih beroperasi, tambahnya.