Lebanon: Serangan Baru Israel di Luar Pertahanan Hizbullah Tewaskan 15 Orang

Aprilo Ade Wismoyo Suara.Com
Minggu, 13 Oktober 2024 | 12:06 WIB
Lebanon: Serangan Baru Israel di Luar Pertahanan Hizbullah Tewaskan 15 Orang
Asap mengepul di atas gedung-gedung setelah serangan Israel di pinggiran selatan Beirut, Lebanon, Jumat (4/10/2024). [ETIENNE TORBEY / AFP]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kementerian Kesehatan Lebanon mengatakan serangan Israel terhadap tiga desa di luar basis tradisional Hizbullah telah menewaskan sedikitnya 15 orang pada hari Sabtu, sementara media pemerintah melaporkan serangan lanjutan di tempat lain.

Serangan musuh Israel terhadap Maaysra, sebuah desa mayoritas Muslim Syiah di daerah pegunungan yang sebagian besar penduduknya beragama Kristen di utara Beirut, menewaskan sembilan orang dan melukai 15 orang, kata kementerian dalam sebuah pernyataan, memperbarui jumlah korban sebelumnya.

Seorang koresponden AFP di Maaysra melihat ekskavator berusaha memindahkan bongkahan bangunan yang hancur. Petugas darurat, salah satunya menggunakan palu godam manual, mencoba menerobos lempengan beton besar.

Secara terpisah, kementerian mengatakan empat orang tewas dan 18 lainnya terluka dalam "serangan musuh Israel" terhadap Barja di distrik Shouf di selatan ibu kota.

Baca Juga: Ternyata Begini Nasib Warga Kristen Lebanon yang Terjebak di Tengah Konflik Israel-Hezbollah

Kementerian melaporkan dua orang tewas, empat orang terluka dan bagian tubuh dalam serangan Israel terhadap Deir Billa, sekitar 15 kilometer (sembilan mil) dari kota Batroun di pantai utara Lebanon.

Tes DNA tengah dilakukan untuk menentukan identitas jenazah, pernyataan tersebut menambahkan.

Kantor Berita Nasional (NNA) resmi mengatakan "serangan Israel" menargetkan sebuah rumah di Deir Billa tempat keluarga-keluarga dari Lebanon selatan berlindung.

Koresponden AFP lainnya di Deir Billa melihat kasur, bantal, seprai, keranjang cucian, dan pakaian di antara reruntuhan, saat orang-orang menyisir puing-puing dengan tangan dan asap mengepul dari tumpukan yang membara.

Di Lebanon timur, manajemen rumah sakit Tal Chiha mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa fasilitas tersebut telah mengalami kerusakan material ringan karena serangan yang menargetkan daerah sekitar kota Zahle yang sebagian besar beragama Kristen.

Baca Juga: 2 Prajurit TNI jadi Korban Serangan Israel di Lebanon, Jokowi: Perang Memang Seperti Itu, Semua Harus Hati-hati

Tidak ada pasien atau staf yang terluka dan rumah sakit tersebut masih beroperasi, tambahnya.

Sejak 23 September, Israel telah membombardir Lebanon selatan dan timur, serta pinggiran selatan Beirut, dengan mengatakan bahwa mereka menargetkan lokasi-lokasi Hizbullah.

Daerah pegunungan dekat Maaysra serta Barja, Deir Billa, dan Zahle bukanlah daerah yang biasanya dianggap sebagai benteng pertahanan Hizbullah.

Kemudian pada hari Sabtu, NNA mengatakan pesawat tempur Israel melakukan serangan yang menargetkan pusat pasar di Nabatiyeh, sebuah kota besar di Lebanon selatan sekitar 12 kilometer dari perbatasan dengan Israel.

Kementerian kesehatan melaporkan delapan orang terluka dalam "jumlah korban sementara" akibat serangan itu, seraya menambahkan bahwa petugas penyelamat masih membersihkan puing-puing.

Tentara Israel minggu lalu memerintahkan penduduk untuk mengungsi dari kota tersebut, yang merupakan rumah bagi lembaga publik, rumah sakit, dan cabang Universitas Lebanon.

Kementerian tersebut juga mengatakan dua orang terluka dalam serangan musuh Israel terhadap pusat pertahanan sipil milik Komite Kesehatan Islam yang berafiliasi dengan Hizbullah di desa Aiteet di Lebanon selatan.

Dan di Lembah Bekaa timur, NNA juga melaporkan bahwa pesawat musuh melakukan serangkaian serangan.

Kementerian kesehatan mengatakan rumah sakit Tal Chiha dan dua rumah sakit lainnya di Lembah Bekaa mengalami kerusakan material dalam serangan tersebut. NNA melaporkan kerusakan besar pada rumah, properti, dan lembaga serta pada sebuah universitas di dekat Riyaq.

Pertukaran lintas batas antara Israel dan Hizbullah yang berlangsung hampir setahun meningkat menjadi perang habis-habisan pada tanggal 23 September.

Kementerian kesehatan mengatakan pada hari Sabtu bahwa 26 orang telah tewas pada hari sebelumnya, yang berarti 2.255 orang tewas dalam setahun kekerasan.

Lebih dari setengahnya telah terjadi sejak tanggal 23 September, menurut penghitungan AFP.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI