Ternyata Begini Nasib Warga Kristen Lebanon yang Terjebak di Tengah Konflik Israel-Hezbollah

Bella Suara.Com
Sabtu, 12 Oktober 2024 | 04:10 WIB
Ternyata Begini Nasib Warga Kristen Lebanon yang Terjebak di Tengah Konflik Israel-Hezbollah
Ilustrasi salib (wirestock/Freepik)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Joseph Jarjour, seorang pensiunan guru berusia 68 tahun, mengharapkan masa pensiun yang damai di rumahnya di desa Rmeish, selatan Lebanon. Namun, harapannya kini terperangkap di tengah konflik berdarah antara Israel dan Hezbollah.

“Kami terjebak,” keluh Jarjour, yang tinggal hanya dua kilometer dari perbatasan Israel.

Sejak September lalu, kekerasan terus meningkat, mengakibatkan lebih dari 1.200 orang tewas di Lebanon dan satu juta lainnya terpaksa meninggalkan rumah mereka. Meskipun desa Jarjour relatif aman dari kekerasan yang lebih parah, suara tembakan dan serangan udara Israel kerap menggema di atas kepala mereka.

Serangan Israel ke Lebanon (X)
Serangan Israel ke Lebanon (X)

“Ketika Israel membombardir, pesawatnya terbang di atas kami. Dan ketika Hezbollah membalas, proyektil juga meluncur di atas kami,” ungkap Jarjour dalam sebuah percakapan via telepon, dikutip suara.com melalui al arabiya, Jumat.

Kondisi di desa Rmeish semakin memburuk. Milad al-Alam, walikota desa, melaporkan bahwa sebagian besar dari 6.000 penduduk desa memilih untuk tetap tinggal meskipun dinding rumah mereka retak akibat ledakan.

“Kehidupan terhenti sejak Oktober 2023,” kata Alam.

Menurutnya, hampir semua aktivitas komersial telah terhenti sejak Hezbollah mulai meluncurkan roket ke arah Israel.

Dengan bertambahnya tekanan, ratusan pengungsi, sebagian besar Kristen, melarikan diri dari daerah sekitar dan mencari perlindungan di Rmeish.

“Siapa pun yang memiliki tabungan telah menghabiskannya dalam beberapa bulan terakhir,” lanjut Alam.

Baca Juga: 2 Prajurit TNI jadi Korban Serangan Israel di Lebanon, Jokowi: Perang Memang Seperti Itu, Semua Harus Hati-hati

Walau sebagian besar desa Kristen di selatan Lebanon relatif aman dari pemboman Israel, kawasan yang dihuni mayoritas Syiah berdekatan mengalami kerusakan parah dan pengosongan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI