Suara.com - Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo di dalam 10 tahun kepemimpinannya terus menegaskan pentingnya transformasi digital di sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
Selain agar naik kelas, akselerasi digitalisasi UMKM dilakukan guna memperluas akses pasar serta meningkatkan daya saing sehingga dapat mendorong dan menciptakan UMKM yang lebih kuat.
Dikutip dari berbagai pemberitaan di Suara.com, Presiden Jokowi pernah menekankan bahwa transformasi digital harus mampu menyasar sektor UMKM karena transformasi digital merupakan pintu masuk agar UMKM bisa masuk dalam marketplace digital dan bisa menjadi bagian dari rantai pasok nasional maupun global.
Presiden juga meminta agar pelatihan mengenai penggunaan teknologi digital untuk pelaku UMKM harus terus diperbanyak.
Baca Juga: Banyak yang Dibahas Selama 2,5 Jam, Jokowi Ungkap Isi Obrolannya saat Makan Malam Bareng Prabowo
Pemerintah senrdiri sudah mengimplementasikan pelatihan daring melalui program Kartu Prakerja, program serupa juga bisa dilakukan oleh kementerian/lembaga (K/L) lainnya bekerja sama dengan komunitas digital.
Menurut Jokowi, masifnya digitalisasi saat ini pun harus dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk mendorong percepatan transformasi digital.
"Kita tidak boleh hanya menjadi penonton di tengah masifnya aktivitas perdagangan digital," kata Jokowi.
Ia ingin UMKM bisa mendominasi marketplace yang ada, sehingga marketplace tersebut nantinya dipenuhi oleh produk-produk UMKM.
Kendati demikian, ia tidak menampik mesti adanya pembenahan dari hulu hingga hilir. Pembenahan itu dinilainya perlu dilakukan supaya UMKM bisa semakin berkualitas dan kompetitif.
Bahkan untuk mendukung itu, Jokowi telah menandatangani Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2022 tentang Pengembangan Kewirausahaan Nasional 2021-2024.
Perpres tersebut bertujuan untuk perubahan ekosistem kewirausahaan di Tanah Air semakin baik dan mendorong lahirnya para wirausaha muda yang baru serta produktif.
Sementara itu, dalam satu dekade terakhir, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mendorong pelaku UMKM untuk menerapkan digitalisasi untuk meningkatkan kapasitas dan jangkauan distribusi.
Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Kominfo, Hokky Situngkir menjelaskan digitalisasi UMKM merupakan langkah krusial untuk meningkatkan kontribusi UMKM terhadap perekonomian nasional.
"Pertumbuhan UMKM dalam era digital ini eksponensial. Namun, baru 26 persen dari 64 juta UMKM yang telah beralih ke platform digital. Potensi ini harus terus kita optimalkan," tuturnya dikutip dari laman Kominfo, Jumat (11/10/2024).
Menurut Dirjen Hokky, digitalisasi membawa berbagai keuntungan, terutama dalam hal ekspansi pasar. Bahkan, digitalisasi mampu mengoptimalkan efisiensi operasional UMKM melalui manajemen rantai pasok yang lebih baik.
"Dengan digitalisasi, UMKM bisa memperluas jangkauan pasar, tidak hanya secara lokal tetapi juga internasional. Ini membuka peluang bagi mereka untuk meningkatkan volume penjualan dan potensi ekspor," ungkapnya.
Manfaat Digitalisasi UMKM
Ada berbagai manfaat yang dapat diperoleh dari digitalisasi UMKM. Berikut Manfaat-manfaatnya seperti dikutip dari laman BRI:
1. Memperluas jaringan pemasaran
Umumnya, konsumen UMKM hanyalah orang-orang yang tinggal di sekitar tempat usaha. Pemasaran produk pun hanya melalui testimoni mulut ke mulut.
Jadi, apabila UMKM melakukan digitalisasi, jaringan konsumen turut bertambah luas. Bukan hanya orang-orang di sekitar tempat usaha yang mengetahui adanya bisnis tersebut. Komunitas yang ada di berbagai platform digital akhirnya juga mengetahui keberadaan UMKM tersebut beserta produk-produknya.
2. Merespon perubahan gaya hidup
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengatakan bahwa tren belanja masyarakat ke depan adalah belanja online. Ia turut menekankan bahwa Indonesia memiliki potensi market digital terbesar di Asia Tenggara. Salah satu infrastruktur pendukungnya adalah UMKM.
Oleh karenanya, dengan melakukan digitalisasi, maka UMKM akan mampu beradaptasi menuju tren belanja online. Apabila UMKM gagal melakukan adaptasi terhadap perubahan gaya hidup masyarakat, maka peluangnya untuk bertahan tentunya semakin mengecil.
3. Mempermudah konsumen melakukan transaksi
Tren belanja online diiringi dengan perubahan cara transaksi konsumen. Dari yang sebelumnya menggunakan alat pembayaran non-tunai, konsumen mulai beralih menuju transaksi digital.
4. Meningkatkan pendapatan
Seluruh upaya digitalisasi UMKM akan berakhir manis dengan meningkatnya pendapatan bagi bisnis. Ini karena UMKM menyediakan akses pembayaran digital yang memudahkan konsumen untuk bertransaksi sekaligus memaksimalkan sistem pengelolaan keuangan secara digital. Hasilnya, proses bisnis UMKM pun menjadi lebih optimal dan mendatangkan lebih banyak keuntungan.