Suara.com - Ratan Tata, Konglomerat terkaya di India meninggal dunia pada hari ini, Kamis (10/10/2024) di usianya yang baru menginjak 86 tahun.
Ia sebelumnya sempat menjalani rawat inap di rumah sakit Breach Candy, Mumbai, India. Namun penyebab kematiannya tak diungkapkan.
Diketahui bahwa Ratan Tata adalah salah satu pengusaha India yang paling diakui secara internasional. Ia bahkan berhasil membawa Tata Group menjadi perusahaan terbesar di negaranya.
Sedangkan kekayaannya diketahui mencapai Rp 7,1 Triliun.
Baca Juga: Jelang Tayang di Bulan November Mendatang, Film Singham Again Rilis Trailer
Rekam Jejak Ratan Tata.
Pemilik nama asli Ratan Naval Tata lahir pada 1937 dan keluarganya merupakan kelompok warga berpendidikan tinggi di kalangan makmur di India. Tiga tahun setelah ia lahir, orangtuanya berpisah pada 1940.
Pria pemilik gelar arsitektur di Cornell University Amerika Serikat ini diketahui bisa mengemudikan pesawat. Ia lalu bergabung dengan perusahaan multisektor Tata Group, yang merupakan milik kakek buyutnya JRD Tata.
Ratan Tata bekerja di sejumlah anak perusahaan termasuk Tata Steel, Tata Consultancy Services, dan National Radio and Electronics (Nelco).
Tak langsung mendapat jabatan tinggi, ia memulai kariernya sebagai asisten teknis manajer. Lalu, ia mengambil alih dua anak perusahaan yang terpuruk di Tata Group dan berhasil memperbaiki kondisinya.
Baca Juga: Momo Buah Kuliner Himalaya Dimodivikasi di India, Netizen Jijik: Racun Bagi Tubuh
Ratan Tata untuk menjadi pemimpin baru Tata Group setelah pemimpin sebelumnya mundur. Selama menjabat, Tata membeli perusahaan Tetley dari Inggris dan menjadikannya perusahaan teh terbesar kedua di dunia.
Sedangkan anak perusahaannya yakni IT Tata Consultancy Services juga menjadi sumber pendapatan tata Group. Sementara itu, anak perusahaannya yang lain yakni Tata Motors berhasil mengakuisisi merek mobil mewah dari Inggris yakni Jaguar dan Land.