Capaian 10 Tahun Jokowi: Hadirkan Revolusi Layanan Kesehatan, Berobat Cukup Pakai Ponsel

Jum'at, 11 Oktober 2024 | 09:50 WIB
Capaian 10 Tahun Jokowi: Hadirkan Revolusi Layanan Kesehatan, Berobat Cukup Pakai Ponsel
Ilustrasi Aplikasi Mobile JKN. (Dok: Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sembilan hari lagi Joko Widodo (Jokowi) sudah tak lagi menjadi Presiden Republik Indonesia. Berbagai capaian penting telah ditorehkan selama 10 tahun terakhir, termasuk di bidang kesehatan. Namun, sejauh mana capaian tersebut benar-benar dirasakan oleh masyarakat?

Merangkum beberapa pemberitaan di Suara.com, program Jaminan Kesehatan (JKN) yang dikelola oleh BPJS Kesehatan ini terus memberikan dampak positif yang signifikan bagi masyarakat Indonesia. Sejak diluncurkan program ini, akses kesehatan menjadi lebih mudah, baik dari segi pelayanan maupun pembiayaan.

 Sejak diluncurkan program ini telah mengubah cara orang mengakses layanan kesehatan dengan menawarkan perlindungan finansial dan memastikan bahwa setiap warga negara memiliki kesempatan untuk mendapatkan perawatan medis yang dibutuhkan tanpa adanya perbedaan.

Melawan Kelainan Jantung dengan Tenang Bersama JKN

Salah satu contoh nyata dari manfaat program ini dapat dilihat pada kisah Munaeroh (42), seorang ibu rumah tangga dari Desa Watesalit, Kecamatan Batang, Kabupaten Batang. Dia bersama keluarganya adalah peserta Program JKN Penerima Bantuan Iuran (PBI) yang diberikan oleh pemerintah.

Munaeroh mengungkapkan, program JKN telah memberikan banyak manfaat dan kemudahan bagi keluarganya. Munaeroh mengaku memiliki seorang anak yang sering masuk rumah sakit karena mempunyai kelainan jantung sejak lahir. Akan tetapi karena keterbatasan ekonomi, Munaeroh dan suaminya memilih untuk  tidak melakukan perawatan lebih lanjut untuk pengobatan anaknya. Beruntung, ia dan keluarga menerima Kartu JKN segmen PBI dari pemerintah, sehingga sekarang putrinya bisa menerima pengobatan tanpa memikirkan biayanya.

“Syukur alhamdulillah sekarang anak saya bisa menerima pengobatan dan sudah berangsur membaik. Sejujurnya saya tidak menyangka bahwa BPJS Kesehatan bisa menanggung biaya pengobatan anak saya keseluruhan. Bahkan pernah anak saya ini dirawat sampai 18 hari di rumah sakit, saya tidak mengeluarkan biaya sepeser pun. Menurut saya ini mukjizat tuhan,” tutur Munaeroh beberapa waktu lalu.

Ibu rumah tangga yang sehari-hari ikut membantu suami berjualan sate ini mengaku sempat mau putus asa. Pernah terbersit dalam pikiran rasa takut pergi ke rumah sakit karena masalah biaya yang menurutnya akan menelan banyak biaya jika ia memeriksakan putrinya. Karena belum memiliki pengalaman memanfaatkan JKN ia pun ragu menggunakan fasilitas tersebut. Namun demi kesembuhan anaknya, Munaeroh memberanikan diri membawa anaknya ke fasilitas kesehatan.

“Dengan diagnosa penyakit kelainan jantung, saya meyakini betul bahwa pengobatannya pasti memerlukan biaya besar. Uang dari mana? Setelah dapat kartu JKN dari pemerintah itu awalnya juga tidak tahu bagaimana cara menggunakannya, benar bisa gratis atau tidak. Pertanyaan itu terus ada dipikiran saya dan suami. Alhamdulillah pada akhirnya anak saya betul-betul dijamin oleh BPJS Kesehatan,” ungkapnya.

Baca Juga: Tanpa Jaminan, Program Pembiayaan Ini Bantu Pasien Dapatkan Layanan Kesehatan

Munaeroh pun mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah yang telah menyelenggarakan program JKN. Menurutnya, jika tidak ada program ini, mungkin anaknya tidak akan dibawa berobat lebih lanjut ke rumah sakit dan memilih untuk berdiam diri tanpa tahu risiko yang sedang mengintainya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI