Suara.com - Sebuah insiden tragis terjadi di bekas tambang emas Mollie Kathleen di Cripple Creek, Colorado, ketika lift yang digunakan untuk membawa wisatawan mengalami kerusakan mekanis pada hari Kamis. Kejadian itu menewaskan satu orang dan menyebabkan 12 lainnya terjebak sekitar 300 meter di bawah tanah.
Tambang yang telah beroperasi sebagai objek wisata selama lebih dari 50 tahun ini, tiba-tiba berubah menjadi lokasi penyelamatan darurat.
Kejadian nahas itu berlangsung pada tengah hari saat lift rusak di tengah perjalanan, membawa kelompok wisatawan yang sedang menikmati tur sejarah tambang emas legendaris tersebut.
Menurut Sheriff Teller County, Jason Mikesell, satu orang dinyatakan tewas, meski penyebab pasti kematiannya belum diungkapkan. Empat orang lainnya mengalami luka ringan dan berhasil kembali ke permukaan.
Baca Juga: Perusahaan Tambang Nikel di Halmahera Didorong Jaga Lingkungan
Kelompok yang terjebak terdiri dari 11 wisatawan dan seorang pemandu.
Beruntung, komunikasi radio masih berfungsi dengan baik, memungkinkan mereka untuk tetap berhubungan dengan tim penyelamat di atas tanah. Mereka juga dilaporkan memiliki persediaan air, selimut, dan kursi untuk tetap nyaman selama proses penyelamatan berlangsung.
Sheriff Mikesell menyatakan bahwa orang-orang yang terjebak belum diberi tahu tentang korban yang meninggal untuk menjaga ketenangan mereka.
"Kami hanya memberi tahu mereka bahwa ada masalah teknis dengan lift," ungkapnya.
Sementara itu, tim penyelamat terus bekerja memperbaiki lift yang mengalami kerusakan. Pemandu tur yang terjebak bersama kelompok wisatawan dilaporkan memiliki pengalaman dalam operasi penyelamatan tambang, namun petugas pemadam kebakaran juga telah disiagakan jika lift tidak dapat diperbaiki dalam waktu dekat.
Baca Juga: Harga Emas Antam Anjlok Tajam Hari Ini
Tambang Mollie Kathleen, yang terletak sekitar 180 kilometer di selatan Denver, pertama kali dibuka pada akhir tahun 1800-an dan beroperasi hingga ditutup pada tahun 1961. Sejak saat itu, tambang ini diubah menjadi objek wisata yang menawarkan tur bawah tanah selama dua menit, di mana pengunjung dapat melihat urat emas asli yang tertanam di batu dan menaiki trem bawah tanah.
Sheriff Mikesell menambahkan bahwa jika situasi tidak segera teratasi, ada opsi untuk mengevakuasi mereka dengan menggunakan tali. Namun, langkah ini akan melibatkan risiko tambahan bagi tim penyelamat.
"Kami dapat mengangkat orang-orang dengan tali, tetapi itu juga akan membuat para penanggap pertama terpapar ancaman yang cukup serius," jelasnya.
Hingga berita ini diturunkan, operasi penyelamatan masih terus berlangsung dengan fokus utama membawa semua orang kembali ke permukaan dengan aman.