Suara.com - Wakil Ketua DPR RI periode 2024-2029, Cucun Ahmad Syamsurijal, menceritakan pengalamannya saat mengisi rumah dinas DPR RI. Ia mengatakan, banyak masalah yang terjadi dari mulai adanya tikus hingga sulitnya air bersih.
Cucun sendiri menempati rumah dinas kala dirinya menjabat sebagai anggota DPR RI fraksi PKB selama dua periode yakni 2014-2019 dan 2019-2024.
"Saya B-3 blok B sama aja si semuanya kalau tak terpelihara, ya bukan tidak mungkin ada rayap pasti ada semuanya," kata Cucun di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (9/10/2024).
"Nah emang banyak yang gak bisa dihindari sih, sanitasi semuanya, kan got semua tersambung ke sungai ya, sudah pasti lah ada tikus naik apalagi kalau rumahnya jarang terpelihara," sambungnya.
Baca Juga: Selain Bocor Dan Rembes, Rumah Dinas DPR Juga Banyak Tikusnya
Untuk itu, kata dia, dengan kondisi seperti itu juga akan sangat sayang diberikan untuk anggota juga disebut tak akan digunakan.
"Makanya kan ketimbang nanti diploting untuk anggota yang ngisi malah bukan anggota, jadinya kan sayang," katanya.
Cucun lantas menceritakan pengalamannya, yakni kesulitan dalam mengakses air bersih.
"Kadang kebutuhan yang mendesak saya pernah mau Kunker (Kunjungan Kerja) jam 4 ya, nggak ada air loh itu pernah saya. Saya sampai komplain, komplainnya langsung ke Sekjen DPR di sini. Ya kalau begini bukan menunjang, airnya kadang suka ada atau nggak. Pernah ya," katanya.
Ia pun menilai dengan kondisi seperti itu rumah dinas sudah tak layak lagi ditempati.
Baca Juga: Melihat Kondisi Rumah Dinas Anggota DPR yang Disebut Sudah Tak Layak Huni
"Sebetulnya ya kalau untuk anggota ditempati menunjang kinerja udah gak layak dan sebenarnya sekarang sudah banyak bukan anggota yang nempatin kok," pungkasnya.
Diketahui, Ketua DPR RI Puan Maharani mengatakan, jika adanya tunjangan perumahan bagi para anggota DPR RI periode 2024-2029 adalah hak, terlebih juga bagi para anggota yang sudah mempunyai rumah.
"Ya kan sebagai anggota kan setiap anggota mempunyai juga hak," kata Puan di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (7/10/2024).
Apalagi, kata Puan, para amggpta juga perlu memfasilitasi para konsituennya yang ingin menyampaikan aspirasi dari daerah.
"Kewajiban untuk kemudian nantinya memfasilitasi jika ada konstituen atau orang dari dapil datang dll sebagainya," ujarnya.
Sebelumnya, Sekretaris Jenderal DPR RI, Indra Iskandar, menjelaskan, jika hingga kekinian Biro Perencanaan Deputi Administrasi DPR RI masih mencari harga sewa rumah di sekitaran Senayan hingga Semanggi. Hal itu nantinya untuk digunakan sebagai tunjangan perumahan yang diberikan kepada Anggota DPR RI periode baru.
"Kami dari tim Biro Percanaan di bawah Deputi Administrasi masih mengidentifikasi besaran-besaran rumah di sekitaran Senayan, Semanggi, sampai dengan daerah Kebayoran, bahkan juga di beberapa tempat, titik di Jabotabek," kata Indra di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (4/10/2024).
Ia mengatakan, nantinya harga sewa rumah yang akan jadi acuan pemberian tunjangan itu akan dicari yang paling realisitis.
"Karena kami tidak ingin berpikir bahwa tingkat yang paling maksimum mahal atau justru yang paling rendah. Kita ingin yang paling realistis, rumah hunian yang sangat layak dengan tiga kamar itu, itu ratenya berapa? kami akan lihat besaran ideal yang akan diberikan kepada dewan," ujarnya.
Lebih lanjut, kata dia, soal pemberian tunjangan sebagai pengganti dihilangkannya rumah dinas, dilakukan sangat hati-hatian.
"Ini adalah tingkat kehati-hatian kami shg untuk mulai dengan periode 2024-2029 sudah diputuskan diberikan dalam bentuk tunjangan perumahan, nanti tunjangan perumahan itu akan masuk ke dalam komponen gaji setiap bulan jadi berkaitan dengan rumah tersebut karena di survei awal kami diseputaran di tengah tengah ini memang harga sewa rumah sangat fluktuatif juga sangat dinamis harga-harga mengingat pasar sehingga kami perlu berhati-hati untuk mencari nilai yang pas," pungkasnya.