Suara.com - Putri presiden ke-4 RI K.H. Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Yenny Wahid, menginginkan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) merekat kembali. Yenny mengatakan hal ini demi kepentingan bangsa dan negara.
Yenny menyebut konflik keduanya harus segera diselesaikan sehingga tidak boleh berlarut-larut.
"Keduanya harus lekat kembali, karena bagaimana pun keduanya merupakan bagian dari keluarga besar Nahdlatul Ulama (NU), jadi kalau ada perbedaan pandangan politik ya diselesaikan secara bersama-sama," kata Yenny di Jakarta, Rabu (9/10/2024).
Ia menyebut meski memiliki hubungan yang kurang harmonis dengan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin, Yenny mengaku siap menjadi mediator untuk memperbaiki hubungan antara keduanya.
Proses mediasi kata Yenny, akan terwujud bila kedua pihak sama-sama siap untuk melakukannya.
"Demi NU saya siap untuk menjadi mediator antara Cak Imin dengan Gus Yahya (Yahya Cholil Staquf/Ketua Umum PBNU)," ujarnya.
Konflik PBNU Vs PKB
Hubungan kurang harmonis antara PBNU dan PKB kembali menyeruak sejak Muktamar NU di Lampung pada 2021 dan Pemilu 2024, yang diwarnai hubungan maupun komunikasi tidak baik di antara keduanya.
Bahkan, PBNU menilai sejak kepemimpinan Cak Imin, PKB mengurangi peran dan kewenangan para kiai.
Baca Juga: PKB Pilih Cucun Ahmad Syamsurijal Sebagai Wakil Ketua DPR Baru
Puncaknya kewenangan Dewan Syuro mau diubah melalui perubahan AD/ART dalam Muktamar PKB di Bali pada Agustus 2024.