“Iya (melihat banyak tempat pengungsian), sejak itu kita diserang di sana karena pengungsi pindah ke Beirut,” ujarnya.
Sri menempuh perjalanan darat untuk keluar dari Lebanon, menuju Suriah dan Yordania. Dari Yordania baru Sri terbang menuju Jakarta untuk transit sebelum mendarat di Bali.
Selain Sri, ada dua orang PMI asal Bali yang berhasil dipulangkan dan tiba pada Selasa (8/10/2024) kemarin. Mereka adalah perempuan bernama Ni Luh Suarnadi (44) dan Ketut Septiani (21).
Ada yang Tidak Mau Dipulangkan
Kepala Dinas Ketenagakerjaan dan ESDM Provinsi Bali, Ida Bagus Setiawan menyebut langkah pemulangan ini merupakan upaya mitigasi karena adanya keadaan darurat perang di negara tersebut.
“Iya kan mau tidak mau mitigasi supaya tidak terdampak karena ini kan force majeur ada perang, jadi untuk keamanan,” ujarnya elasa (8/10/2024),
Namun demikian, Setiawan belum dapat memastikan jika masih ada PMI asal Bali yang belum dipulangkan. Pasalnya, ada PMI yang tidak terdaftar di Sistem Komputerisasi Tenaga Kerja Luar Negeri (SISKOTLN) sehingga pihaknya mesti berkoordinasi kembali dengan kementerian dan kedutaan besar RI di Lebanon.
Selain itu, menurutnya masih ada PMI yang enggan dipulangkan karena tidak merasa terdampak akibat peristiwa di Lebanon. Namun, menurutnya memang tidak terlalu banyak PMI yang bekerja di Timur Tengah karena merupakan daerah rawan konflik.
“Kalau kaitannya PMI atau WNI yang asal Bali itu kita belum dapat informasi dari kedutaan. Jadi kita tetap berkoordinasi karena tidak semuanya masuk dalam sistem SISKOTKLN,” tuturnya.
Baca Juga: 7 Pesona Ketut Permata Juliastrid, Wanita Asal Bali Pemenang Miss Cosmo 2024
Sementara, Setiawan belum bisa memastikan kondisi kontrak dengan perusahaan ketiga PMI tersebut. Sehingga belum bisa memastikan terkait penerimaan upah mereka setelah dipulangkan.