Viral! Pegawai Tim Hortons Dipecat Usai Bongkar Praktik Rekrutmen yang Diduga Diskriminatif

Andi Ahmad S Suara.Com
Rabu, 09 Oktober 2024 | 01:10 WIB
Viral! Pegawai Tim Hortons Dipecat Usai Bongkar Praktik Rekrutmen yang Diduga Diskriminatif
ilustrasi pekerjaan (pixabay.com/mohamed_hassan)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Viral di media sosial yang memperlihatkan sebuah postingan seorang wanita Kanada, tengah menjadi perdebatan yang cukup serius.

Pasalnya wanita itu menuduh dipecat dari Tim Hortons karena berbicara menentang praktik perekrutan yang diskriminatif.

Wanita itu mengklaim perusahaannya lebih menyukai imigran India, sehingga memicu kekhawatiran atas keberagaman dan inklusi.

Menurut postingan X yang dibagikan oleh Klaus Arminius dengan lebih dari 4,5 juta tampilan.

Baca Juga: Kumpulan 'Teori Konspirasi' dari Dharma Pongrekun, Sampai Trending di X

Wanita tersebut mengklaim bahwa manajer India secara eksklusif mempekerjakan sesama imigran India, sehingga menciptakan lingkungan kerja yang tidak adil.

Ketika dia mengonfrontasi manajemen, kekhawatirannya ditanggapi dengan pemecatan.

Insiden ini terjadi di tengah lonjakan imigrasi Kanada dan pemberlakuan pembatasan baru oleh pemerintah Trudeau.

Postingan tersebut telah menarik banyak perhatian, dan banyak orang yang mempertimbangkan masalah ini dengan beragam pendapat.

Meskipun banyak yang membahas implikasi pilih kasih dalam perekrutan, beberapa orang mengatakan bahwa imigran yang memenuhi syarat juga berhak mendapatkan kesempatan yang adil. Tim Hortons belum mengomentari tuduhan tersebut.

Baca Juga: 10 Kades di Serang Diperiksa Bawaslu Imbas Video Viral Dukung Andra Soni-Dimyati

Salah satu pengguna X berkata, "Anda tidak bisa menyalahkan imigran karena mendapatkan pekerjaan. Jika mereka memenuhi syarat, mereka berhak mendapat kesempatan sama seperti orang lain."

Yang lain berkomentar, "Dia harus mengajukan keluhan, ada undang-undang yang melarang 1 perekrutan hanya dari 1 etnis dan 2 tindakan pembalasan terhadap karyawan. Dia mungkin akan menang besar jika dia menggugat mereka."

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI