Debat Perdana Pilkada Dikritik LBH Jakarta, Pramono Anung: Semakin Dikritik Semakin Bagus

Dwi Bowo Raharjo Suara.Com
Selasa, 08 Oktober 2024 | 14:38 WIB
Debat Perdana Pilkada Dikritik LBH Jakarta, Pramono Anung: Semakin Dikritik Semakin Bagus
Pasangan Cagub-Cawagub Jakarta nomor urut 3, Pramono Anung - Rano Karno memberikan pemaparan saat mengikuti debat calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta di Jiexpo Kemayoran, Jakarta, Minggu (6/10/2024). [Suara.com/Alfian Winanto]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Calon gubernur Jakarta nomor urut 3 Pramono Anung merespon positif atas kritik Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta pasca debat perdana di Pilkada Jakarta, yang berlangsung pada Minggu (6/10/2024) lalu.

LBH menganggap ketiga Paslon dalam Pilkada Jakarta belum punya program jitu mengatasi permasalahan Jakarta.

“Oh ya nggak apa-apa,” kata Pram saat melakukan blusukan di Jakarta, Selasa (8/10/2024).

Pramono menilai, sebagai calon gubernur, dirinya harus menghadapi kritik dari masyarakat atau koalisi masyarakat sipil.

Bagi Pramono, kritik bukan sesuatu yang buruk. Justru dengan kritik, dirinya bakal bisa berkerja lebih baik ke depannya.

“Jadi yang namanya calon gubernur, wakil gubernur itu memang harus dikritik setiap hari. Termasuk diri saya, jadi semakin dikritik semakin bagus,” katanya.

Politikus PDIP ini kemudian meminta agar seluruh masyarakat yang menilai pihaknya masih kurang baik bisa langsung menyampaikan kritiknya.

“Saya malah mengharapkan suara-suara seperti LBH, jangan hanya LBH, tetapi juga institusi lain yang paling penting adalah supaya membuka ruang yang lebih luas kepada masyarakat,” kata Pramono.

“Siapa pemimpin yang memang bisa menjawab apa yang menjadi pertanyaan dari lembaga-lembaga tersebut secara konkrit dan bisa diimplementasikan di lapangan,” tambahnya menandaskan.

Baca Juga: Disebut Tak Semenarik Anies VS Ahok, RK Skakmat Mardani PKS: Debat Bukan Ring Tinju!

Sebelumnya pasca debat perdana Pilkada Jakarta, LBH Jakarta menilai bahwa seluruh paslon tidak menawarkan solusi konkret yang berbasis masalah Jakarta.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI