Bejat! Guru Seni Budaya di SMK 56 Pluit Diduga Cabuli 15 Siswi, Sekolah Ambil Langkah Ini

Selasa, 08 Oktober 2024 | 11:04 WIB
Bejat! Guru Seni Budaya di SMK 56 Pluit Diduga Cabuli 15 Siswi, Sekolah Ambil Langkah Ini
Ilustrasi pelecehan seksual siswi. [Ist]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Seorang pengajar di SMK 56 Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara (Jakut) diduga melakukan pencabulan terhadap belasan siswi.

Berdasarkan informasi yang dihimpun Suara.com, ada 15 siswi yang telah menjadi aksi bejat pendidik yang mengajar mata pelajaran seni budaya.

Kepala SMK 56 Ngadina mengatakan, pihaknya menerima soal tindakan cabul yang diduga dilakukan oleh pihak pengajar ini, pada Kamis (3/10/2024) lalu.

"Setelah laporan kami terima, kami langsung menindaklanjuti dengan minta keterangan dari siswa pelapor," kata Ngadina kepada wartawan di Jakarta, Selasa (8/10/2024).

Baca Juga: Viral Guru Honorer Jadi Pemulung Sepulang Mengajar, Alasan di Baliknya Bikin Mewek

Pihak sekolah kemudian menginterogasi Hanafi untuk dimintai keterangan. Berdasarkan hasil interogasi yang dilakukan sekolah, Hanafi dibebastugaskan sementara dari bagian tenaga pendidik di SMK 56

"Dari hasil pemeriksaan dan agar proses pemeriksaan dapat berjalan dengan lancar maka Saudara Hanafi dibebastugaskan sementara dari tugas pokok sehari-hari sebagai pendidik. Saudara Hanafi akan menghadapi pemeriksaan lebih lanjut," jelas Ngadina.

Ngadina mengatakan, pihak sekolah bakal melakukan bimbingan konseling dengan menghadirkan psikolog untuk pendampingan terhadap para korban.

"Terhadap pelapor, pihak sekolah akan melakukan pendampingan dan pemulihan psikologis dengan mendatangkan tenaga professional (psikolog),” jelasnya.

Ngadina juga meminta maaf atas peristiwa pencabulan terhadap siswa yang dilakukan oleh guru bisa terjadi di lingkungan sekolah. Ia juga berharap peristiwa serupa tidak akan terulang kembali.

Baca Juga: Kemenag Sebut Siswi Kasus Video Mesum Bareng Guru MAN di Gorontalo Harus Dilindungi, Kenapa?

"Kami pihak Sekolah tidak bermaksud menutupi kejadian tersebut dengan segera merespon laporan dari pelapor. Kami meminta maaf atas kejadian dan ketidaknyamanan ini, semoga menjadi bahan pelajaran bagi kami selaku pelayan pendidikan. Besar harapan kami dikemudian hari kejadian seperti ini tidak terulang kembali," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI