Suara.com - Kasus dugaan pelecehan yang menimpa anak-anak di panti asuhan di wilayah Kunciran Pinang, Kota Tangerang, Banten, tengah menjadi sorotan.
Terkait itu, Menteri Sosial Saifullah Yusuf prihatin dan kecewa atas kejadian yang menimpa anak-anak di panti asuhan.
"Semestinya mendapatkan perlindungan tetapi dirusak dengan cara-cara yang sangat memilukan. Ini jadi perhatian serius," kata Saifullah saat mengunjungi panti asuhan Darussalam An'Nur Kunciran Pinang, Kota Tangerang, Selasa (8/10/2024).
Saifullah mengatkan kunjungan ke panti asuhan Darussalam An'Nur Kunciran Pinang bersama KPAI untuk melihat langsung di lokasi untuk selanjutnya jadi pertimbangan langkah selanjutnya, apalagi kasus ini menjadi perhatian publik.
Baca Juga: Mensos Gus Ipul Serahkan Bantuan Rp29 Miliar Lebih Kepada Masyarakat Rentan dan Miskin di Ambon
Kemensos bersama pihak lain, katanya akan melakukan langkah tindak lanjut untuk jadi pertimbangan dan upaya secara nasional agar kasus serupa tak terulang ke depan.
Selain itu, pengawasan dilakukan tak hanya pada saat ini tetapi juga ke depannya.
"Kita sudah bahas bersama KPAI dan langkah hukum diserahkan kepada kepolisian," katanya.
Sebelumnya Penjabat Wali Kota Tangerang Nurdin mengatakan Pemkot Tangerang akan mengawal penuh proses hukum terkait dugaan kasus pelecehan tersebut.
“Kami sangat menyesalkan kejadian ini, Pemkot Tangerang memastikan setiap korban mendapatkan pendampingan yang memadai, dan kami akan mengawal proses hukum agar berjalan sesuai aturan yang berlaku,” ujar Nurdin.
Baca Juga: Imbas Kasus Kekerasan hingga Perdagangan Seksual, P Diddy Dijerat 120 Gugatan Baru
Pemerintah Kota Tangerang juga telah memindahkan 12 anak penghuni panti asuhan ke Rumah Perlindungan Sosial (RPS) milik Dinas Sosial.
Kepala DP3AP2KB Kota Tangerang Tihar Sopian menerangkan kondisi 12 anak di penghuni panti asuhan dalam kondisi sehat dan ceria. Saat ini 12 anak penghuni panti asuhan sedang menunggu hasil tes kesehatan dan konseling psikis yang telah dilakukan pada Jumat (4/10) lalu. (Antara)