Seorang Dokter di Inggris Coba Bunuh Pasangan Ibunya dengan Vaksin COVID-19 Palsu!

Bella Suara.Com
Selasa, 08 Oktober 2024 | 04:10 WIB
Seorang Dokter di Inggris Coba Bunuh Pasangan Ibunya dengan Vaksin COVID-19 Palsu!
Petugas medis menyiapkan vaksin COVID-19 Astrazeneca. [Dok.Antara]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Seorang dokter asal Inggris, Thomas Kwan, mengaku bersalah atas rencana pembunuhan yang nekat namun gagal untuk membunuh pasangan ibunya dengan vaksin COVID-19 palsu. Dalam plot tersebut, Kwan memalsukan dokumen medis dan menyamar sebagai perawat untuk menyuntikkan racun kepada korban, Patrick O'Hara, di Newcastle, Inggris bagian utara.

Kwan, 53 tahun, yang sehari-hari bekerja sebagai dokter keluarga di Sunderland, mendatangi rumah ibunya dengan menyamar sebagai perawat komunitas. Dalam aksinya, ia bahkan sempat mengukur tekanan darah ibunya sebelum akhirnya menyuntikkan racun ke tubuh O'Hara, yang merupakan pasangan dari ibunya.

Beruntung, O'Hara selamat dari upaya pembunuhan tersebut. Namun, jaksa penuntut menyatakan bahwa O'Hara menderita necrotizing fasciitis, infeksi bakteri pemakan daging yang mematikan, akibat suntikan tersebut.

Kwan akhirnya mengakui percobaan pembunuhan di hadapan Pengadilan Newcastle Crown pada Senin, setelah persidangannya dimulai minggu lalu. Sebelumnya, ia juga telah mengakui dakwaan pemberian zat beracun kepada korban.

Baca Juga: Nasib Nahas Pemain Ambon di Liga Inggris: Menepi Hingga Akhir Tahun 2024

"Kadang-kadang, kenyataan memang lebih aneh daripada fiksi." kata jaksa penuntut Peter Makepeace dalam persidangan.

Ia menjelaskan bahwa Kwan khawatir dengan surat wasiat ibunya, di mana rumah sang ibu akan diwariskan kepada O'Hara jika ia masih hidup ketika ibunya meninggal.

"Mr. Kwan menggunakan pengetahuan ensiklopedisnya tentang racun serta penelitian mendalamnya untuk melaksanakan rencananya," kata Makepeace.

"Rencananya adalah menyamar sebagai perawat komunitas, mendatangi rumah O'Hara, yang merupakan rumah yang dibagi dengan ibu terdakwa, dan menyuntikkan racun berbahaya dengan dalih memberikan suntikan booster COVID-19." jelasnya.

Untuk melaksanakan aksinya, Kwan memesan kamar hotel dengan nama palsu, menggunakan pelat nomor palsu pada mobilnya, dan menyamar dengan wig. Namun, rencana tersebut berakhir gagal setelah O'Hara selamat dari serangan yang berpotensi mematikan itu.

Baca Juga: Hasil Liga Inggris: Manchester United Ditahan Aston Villa, Chelsea 1-1 Nottingham Forest

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI